Harga Jahe Merah Rp 100 Ribu per Kg, Bawang Bombay Rp 170 Ribu

9 Maret 2020 8:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jahe merah. Foto: Dok. Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jahe merah. Foto: Dok. Pixabay
ADVERTISEMENT
Merebaknya virus Covid-19 atau virus corona membuat harga sejumlah rempah-rempah di pasar kian meroket. Salah satunya jahe merah, yang dipercaya bisa meningkatkan imun tubuh untuk menangkal virus tersebut. Harga jahe merah tembus rekor Rp 100.000 per kg.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada pula bawang bombay yang harganya juga tembus rekor hingga mencapai Rp 170.000 per kg. Berikut kumparan merangkumnya.

Jahe Merah Tembus Rp 100.000 per Kg

Berdasarkan pantauan kumparan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (7/3), harga jahe merah tembus Rp 100.000 per kg. Padahal dalam kondisi normal, harga jahe merah hanya berkisar Rp 50.000 per kg.
"Jahe merah Rp 100.000," ungkap Murti, salah satu pedagang di Pasar Minggu.
Menurut dia, kenaikan harga sudah terjadi sejak selama dua pekan terakhir. Dia mengakui melonjaknya harga jahe merah setelah ramai virus corona.
Apalagi, Presiden Joko Widodo menyarankan agar masyarakat meminum ramuan rempah-rempah untuk daya tahan tubuh agar tak terjangkit corona.
"Pak Jokowi bilang suruh minum rempah-rempah, jamu. Nah itu harga jahe merah, jahe emprit, naik semua," ujar Murti.
Bawang bombay dan bawang putih yang dijual di Pasar Cikini, Jakarta Pusat. Foto: Moh Fajri/kumparan

Bawang Bombay Melambung ke Rp 170.000

Tak hanya jahe merah yang harganya melambung tinggi. Bawang bombay pun mengalami kenaikan yang sangat signifikan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan di Pasar Minggu, bawang bombay lenyap dari peredaran. Beberapa pedagang sayuran dan bumbu dapur yang ditemui, tak ada satupun yang menjajakan bawang bombay.
Usut punya usut, ternyata harga bawang bombay saat ini sudah tembus Rp 170.000 per kg. Kondisi itu membuat pedagang tak berani menjajakannya.
"Bawang bombay Rp 170.000 per kg. Saya enggak berani ambil daripada diteriakin pembeli," ujar salah seorang pedagang yang tak mau disebut namanya di Pasar Minggu, Minggu (8/3).
Menurut dia, kenaikan harga bawang bombay sudah berlangsung sejak empat hari lalu. "Sudah empat hari ini. Enggak berani ambil saya," ujar dia menambahkan.
Hal senada juga diungkapkan Wandi. Menurut dia, selama belasan tahun berdagang, baru kali ini ia tak punya stok bawang bombay. Alasannya karena harganya terlalu tinggi.
ADVERTISEMENT
Wandi mengatakan harga tersebut tak masuk akal sebab di kondisi normal, harga bawang bombay hanya berkisar Rp 20.000 atau paling mahal Rp 25.000 per kg.
"Ngeri banget bawang bombay. Enggak kuat beli juga saya. Biasa punya (stok) minim-minim 10 kg, 20 kg buat dasaran jualan. Ini sama sekali enggak punya. Rp 170.000 enggak dulu deh," ujarnya.