Harga Kedelai Masih Terus Menanjak, Bagaimana Nasib Perajin Tempe?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketua Pusat Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta Sutaryo memprediksi, harga kedelai akan terus naik dalam beberapa bulan ke depan.
“Harga kedelai tetap akan naik terus,” katanya kepada kumparan, Sabtu (20/3).
Sutaryo mengungkapkan saat ini para perajin tempe dan tahu akan melakukan efisiensi produksi dengan cara memperkecil ukuran. “Siasatnya pengrajin mengecilkan produk,” imbuhnya.
Indonesia memang masih belum mampu memproduksi kedelai untuk kebutuhan dalam negeri. Sebanyak 95 persen lebih kedelai diimpor dari Amerika Serikat.
Adapun kebutuhan kedelai nasional 2,6 juta ton per tahun, dan 2,5 juta ton dipasok melalui impor.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Syailendra mengatakan, pemerintah bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan tetap berkomitmen untuk menjaga harga kedelai impor tetap sama seperti bulan lalu.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, meskipun saat ini terjadi sedikit kenaikan harga kedelai dunia, Kemendag tetap menjamin stok kedelai untuk penyediaan bulan Maret 2021 masih cukup untuk memenuhi kebutuhan industri pengrajin tahu dan tempe dengan harga yang stabil dan tetap terjangkau.
Sumber data Chicago Board of Trade (CBOT), mencatat, harga kedelai dunia untuk penyediaan Februari 2021 berada di kisaran 13,71 dolar AS per gantang dan naik 0,8 persen menjadi 13,82 dolar AS per gantang untuk penyediaan Maret.
"Tingginya harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe tersebut merupakan dampak pergerakan harga kedelai dunia sejak pertengahan tahun lalu hingga sekarang," kata Syailendra dalam pernyataan resminya, Selasa (2/3).