Harga Komoditas: Nikel Turun 1,17 Persen, Batu Bara Naik 1,74 Persen

27 Maret 2024 8:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tambang batu bara. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tambang batu bara. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Harga minyak mentah dunia ditutup turun pada perdagangan hari Selasa (26/3) karena investor merespons berkurangnya kapasitas kilang Rusia setelah serangan Ukraina baru-baru ini. Harga minyak turun tipis setelah pemerintah Rusia memerintahkan perusahaan-perusahaan mereka untuk memangkas produksi pada kuartal kedua.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Rabu (27/3), minyak mentah berjangka Brent turun 50 sen menjadi USD 86,25 per barel, lalu minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 33 sen, atau 0,4 persen menjadi USD 81,62. Sedangkan untuk minyak berjangka Brent kontrak Juni turun 33 sen menjadi USD 85,96.

CPO

Dikutip dari Bursa Malaysia, harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) pada Rabu (27/3) untuk kontrak April 2024 tidak mengalami perubahan, tetap di level MYR 4.330 per ton. Sedangkan untuk kontrak Mei harga CPO turun 0,2 persen menjadi MYR 4.287 per ton.

Batu Bara

Berdasarkan bursa ICE Newcastle, dikutip Rabu (27/3), harga batu bara untuk kontrak April 2024 turun 0,04 persen menjadi USD 128,95 per ton. Berbeda, untuk kontrak bulan April harga batu bara pada bursa ICE Newcastle naik 1,74 persen menjadi USD 126,30 per ton.
ADVERTISEMENT

Nikel

Harga nikel terpantau turun pada penutupan perdagangan Selasa (26/3). Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) ditutup turun 1,17 persen menjadi USD 16.640 per ton. Harga nikel bulan Maret mengalami tren penurunan sejak menyentuh harga tertinggi di bulan Maret mencapai USD 18.551 per ton pada perdagangan Selasa (12/3).

Timah

Harga timah terpantau turun pada penutupan perdagangan Selasa (26/3). Harga timah berdasarkan situs LME ditutup turun 0,4 persen menjadi USD 27.4462 per ton. Harga tertinggi timah di bulan Maret mencapai USD 28.700 per ton pada perdagangan Senin (18/3).