Harga Meroket, Pemerintah Buka Peluang Genjot Produksi Batu Bara

15 Januari 2021 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah kapal tongkang membawa batu bara yang menunggu masuk bongkar muat di pelabuhan tanjung priok. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah kapal tongkang membawa batu bara yang menunggu masuk bongkar muat di pelabuhan tanjung priok. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Batu bara menjadi komoditas yang harganya mulai merangkak naik meski masih ada pandemi. Pemerintah pun membuka peluang untuk menggenjot produksi di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, target produksi batu bara sudah ditetapkan sebesar 550 juta ton, sama seperti tahun lalu. Sedangkan realisasi produksi sepanjang 2020 mencapai 561 juta ton atau lebih tinggi dari target.
Dari target produksi 550 juta ton tahun ini, jatah batu bara domestik 137,5 juta ton. Tahun lalu, realisasi batu bara yang dijual di dalam negeri hanya 132 juta ton dari target 155 juta ton.
"Pemerintah sudah tetapkan rencana produksi, namun jika terjadi dinamika dalam perjalannya yang menguntungkan negara, kita terbuka. Itu pun dilakukan hati-hati yang secara regulasi memungkinkan," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Ridwan Djamaluddin dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (15/1).
Ridwan Djamaluddin Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Dilansir dari situs barchart.com, harga batu bara ICE NewCastle per Kamis (14/1), mencapai USD 89 per ton. Padahal, Agustus 2020 lalu harganya sempat anjlok hingga ke USD 52,91 per ton.
ADVERTISEMENT
Sementara Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dikeluarkan Kementerian ESDM per Januari 2021 mencapai USD 75,84 per ton atau naik 27,14 persen dibandingkan HBA Desember 2020. Sedangkan rata-rata HBA tahun lalu hanya sebesar USD 58,17 per ton yang merupakan HBA terendah sejak 2015.
Dengan membuka peluang tambahan produksi, kuota ekspor batu bara oleh badan usaha pun berpotensi naik. Tapi, Ridwan belum tahu berapa besarannya jika hal itu terjadi sebab dia tak ingin tambahan produksi membuat harga jualnya di global turun.
"Harga batu bara sedang bagus, namun kita ingin agar harganya tetap bagus. Sehingga pasokan batu bara yang kita sediakan jangan berlebihan," ujar dia.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.
ADVERTISEMENT