Harga Minyak Anjlok, Industri Migas Akan Bahas Insentif

11 Maret 2020 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina Mulai Pengeboran Gas di Jambaran-Tiung Biru. Foto: dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina Mulai Pengeboran Gas di Jambaran-Tiung Biru. Foto: dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asosiasi Pelaku Migas atau Indonesia Petroleum Association (IPA) merespons secara hati-hati penurunan harga minyak dunia yang turun secara drastis dalam beberapa waktu terakhir.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif IPA, Marjolin Wajong mengatakan, pihaknya akan membicarakan insentif bagi industri hulu migas ke pemerintah.
"Itu akan dibicarakan dengan pemerintah," katanya saat ditemui di City Plaza, Jakarta, Rabu (11/3).
Marjolin menuturkan, pengusaha akan melakukan analisa bersama pemerintah, salah satunya terkait insentif di sektor hulu migas. Saat ini, kata Marjolin, pengusaha akan memperhitungkan pengeluaran operasional secara lebih efisien.
"Kita sekarang ini berhati-hati sambil lihat, kita enggak tahu berapa lama, Jadi kita hati-hati pengeluaran mana yang benar-benar (dibutuhkan)," jelasnya.
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas Foto: Wikimedia Commons
Meski demikian, Marjolin bilang pemerintah telah memiliki pengalaman serupa dalam memberikan insentif melalui Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 tentang Biaya Operasi Yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
ADVERTISEMENT
"Kan sudah ada pengalaman dan bisa melalui kita yakin dengan pengalaman lalu kita harus hati-hati," cetusnya.
Mengutip Business Insider, Rabu, (11/3), minyak mentah berjangka jenis Brent dijual USD 36,14 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) dijual USD 33,32 per barel.