news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Harga Minyak Anjlok, Pertamina Tunda Eksplorasi Baru

27 April 2020 21:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengeboran minyak lapangan Jatiasri-9 Foto: Antara/Dedhez Anggara
zoom-in-whitePerbesar
Pengeboran minyak lapangan Jatiasri-9 Foto: Antara/Dedhez Anggara
ADVERTISEMENT
Mewabahnya virus corona membuat permintaan minyak mentah dunia turun, sementara produksinya terus jalan. Hal ini menyebabkan harga minyak anjlok dalam tiga bulan terakhir, dari level USD 60 per barel ke USD 20 per barel saat ini.
ADVERTISEMENT
Turunnya harga minyak ini membuat kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di dalam negeri harus bersiasat agar tak merugi saat memproduksi minyak dan gas bumi. Salah satunya yang dilakukan PT Petrogas Jatim Utama Cendana di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur.
Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini menunda sejumlah eksplorasi baru karena mustahil dilakukan saat pasokan harga minyak mentah dunia melimpah, sedangkan harganya anjlok.
Eksplorasi di-delay, bukan ditunda ya, karena kita belum spending (keluarkan biaya) apa-apa,” kata Direktur Petrogas Jatim Utama Cendana Hadi Ismoyo dalam konferensi pers daring, Senin (27/4).
Aktivitas pengeboran migas. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Selain menunda eksplorasi, perusahaan juga menunda kegiatan Enhanced Oil Recovery (EOR) pada sumur yang produksinya sudah berkurang. Biaya EOR lebih tinggi dari harga minyak mentah saat ini.
ADVERTISEMENT
Beberapa program yang masih dilakukan adalah Well Work Program dan optimalisasi surface meski hanya mampu sekitar 70 persen dari hari normal. Untuk produksi minyak mentah di sana, Hadi menegaskan tak akan ada pengurang. Eksploitasi minyak sebanyak 220 ribu barel per hari tetap berjalan yang menjadikan blok ini nomor satu di Indonesia.
“Apakah produksi mau kita kurangi? Tentu tidak. Pemerintah punya dana cukup untuk running masalah pandemi di negara ini. Untuk masalah revenue, itu hal lain, kalau pemerintah minta kami tutup sumur, ya kami tutup. Tapi kan untuk nutup itu harus hati-hati sebab produksinya tak akan sama ketika nanti dibuka lagi,” ujar dia.