Harga Minyak Indonesia Turun Tipis Jadi USD 61,96 per Barel di April 2021

6 Mei 2021 12:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pompa angguk Pertamina. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pompa angguk Pertamina. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) bulan April 2021 turun sebesar USD 1,54 per barel dari USD 63,50 per barel pada Maret 2021, menjadi USD 61,96 per barel. Ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 84.K/HK.02/MEM.M/2021.
ADVERTISEMENT
"Harga rata-rata Minyak Mentah Indonesia untuk bulan April 2021 ditetapkan sebesar USD 61,96 per barel," demikian bunyi Kepmen yang diteken Menteri ESDM Arifin Tasrif tanggal 4 Mei 2021.
Penurunan juga dialami ICP SLC sebesar USD 1,39 per barel dari USD 64,06 per barel pada Maret 2021 menjadi USD 62,67 per barel.
Kondisi ini antara lain dipicu oleh peningkatan produksi minyak dunia pada bulan Maret 2021 dibandingkan bulan sebelumnya yaitu berdasarkan publikasi IEA (International Energy Agency) naik sebesar 1,7 juta barel per hari menjadi 92,9 juta barel per hari dan berdasarkan publikasi OPEC naik sebesar 1,2 juta barel per hari menjadi 93,2 juta barel per hari.
Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan, faktor lain yang menekan harga minyak dunia adalah terdapat potensi peningkatan produksi dari negara OPEC+, di mana dalam pertemuan 1 April, OPEC+ menyepakati peningkatan produksi di bulan Mei 2021 sebesar 350 ribu barel per hari, 350 ribu barel per hari di bulan Juni 2021 dan 441 ribu barel per hari di bulan Juli 2021.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Saudia Arabia berencana untuk menghapus kebijakan tambahan pemotongan produksi yang sebelumnya dilakukan secara sukarela sebesar 1 juta barel per hari, dengan rincian penghapusan penurunan sebesar 250 ribu barel per hari pada Mei 2021, 350 ribu barel per hari di bulan Juni dan 400 ribu barel per hari di bulan Juli 2021.
"Tingkat kepatuhan OPEC+ atas kuota pemotongan produksi turun menjadi 111 persen di bulan Maret 2021 dibandingkan bulan Februari 2021 sebesar 113,5 persen dan pernyataan Presiden Iran, Rouhani, bahwa pembicaraan kesepakatan Amerika Serikat – Iran telah mencapai 60 – 70 persen," papar Tim Harga.
Ilustrasi Migas, Pertamina Hulu Energi. Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi
Hal-hal ini menyebabkan potensi peningkatan produksi dari Iran pasca penghapusan sanksi sehubungan dengan aktivitas nuklir. Produksi Iran bulan Maret 2021 telah mencapai 2,3 juta barel per hari, titik tertinggi setelah Iran mengalami produksi terendah dalam 33 tahun terakhir pada Agustus 2020 yaitu 1,95 juta barel per hari. Sementara ekspor minyak mentah Iran Maret 2021 ke China diperkirakan meningkat sebesar 406 ribu barel per hari menjadi 896 ribu barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Penurunan harga minyak juga dipengaruhi oleh sentimen negatif pasar terhadap potensi perlambatan pemberian vaksin COVID-19, khususnya terkait pembatasan Vaksin AstraZeneca di Uni Eropa dan Vaksin Jhonson & Johnson pasca pemberhentian oleh regulator di Amerika Serikat.
"Berdasarkan publikasi US Energy Information Administration (EIA), stok gasoline AS akhir April 2021 meningkat sebesar 4,6 juta barel menjadi 235,1 juta barel dibandingkan stok akhir Maret 2021," tambah Tim Harga.
Faktor lainnya adalah peningkatan kasus COVID-19 yang dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan permintaan di negara utama pengkonsumsi minyak dunia seperti Brasil dan negara di Uni Eropa.
Sedangkan untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh peningkatan kasus COVID-19 di India, Jepang, Thailand dan Filipina, yang menyebabkan lockdown lanjutan khususnya di kawasan utama India dan Jepang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, potensi penurunan permintaan China pada Triwulan II 2021 seiring kilang yang sedang memasuki periode pemeliharaan, serta sentimen negatif pasar atas sinyal perlambatan pertumbuhan China paska pengumuman indeks PMI untuk manufaktur dan non-manufaktur oleh Biro Statistik Nasional China, berturut – turut turun sebesar 0,8 dan 1,4 di bulan April 2021 menjadi 51,1 dan 54,9 dibandingkan bulan sebelumnya.
Selengkapnya perkembangan minyak mentah utama di pasar internasional, sebagai berikut:
- Dated Brent turun sebesar USD 0,93 per barel dari USD 65,63 per barel menjadi USD 64,70 per barel.
- WTI (Nymex) turun sebesar USD 0,65 per barel dari USD 62,36 per barel menjadi USD 61,70 per barel.
- Basket OPEC turun sebesar USD 1,50 er barel dari USD 64,63 per barel menjadi USD 63,13 per barel.
ADVERTISEMENT
- Brent (ICE) turun sebesar USD 0,37 per barel dari USD 65,70 per barel menjadi USD 65,33 per barel.