Harga Minyak Masih Rendah, Pemerintah Usul ICP USD 40-50 per Barel di RAPBN 2021

22 Juni 2020 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
ADVERTISEMENT
Pemerintah mengusulkan asumsi dasar harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) senilai USD 40 hingga USD 50 per barel dalam Rancangan APBN 2021.
ADVERTISEMENT
Usulan ini lebih rendah dibandingkan asumsi dasar ICP dalam APBN tahun 2020 senilai USD 63 per barel. Turunnya asumsi dasar ICP yang diusulkan ini karena harga minyak dunia diperkirakan masih akan tertekan meski saat ini sudah mulai merangkak naik.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pergerakan harga minyak dunia sangat sulit diduga. Berdasarkan proyeksi beberapa pihak seperti Reuters, harga minyak dunia tahun 2021 diperkirakan USD 45,63 sampai USD 47,88 per barel.
Faktor lain yang mempengaruhi harga minyak mentah seperti OPEC+ yang lakukan kebijakan potong produksi minyak hingga Juni. Di sisi lain, sektor transportasi masih belum pulih mengakibatkan harga minyak fluktuatif.
"Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, maka pemerintah mengusulkan asumsi ICP dalam RAPBN tahun anggaran 2021 sebesar USD 40 sampai USD 50 dolar per barel," kata Arifin dalam rapat dengan Komisi VII di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (22/6).
ADVERTISEMENT
Lebih rendahnya asumsi dasar ICP tahun depan yang diusulkan juga melihat laju ICP beberapa bulan belakangan. Sejak pandemi COVID-19, ICP bulanan yang dikeluarkan Kementerian ESDM setiap bulannya terus turun.
Realisasi ICP dari Januari sampai Mei 2020 mencapai USD 40,36 per barel dengan outlook rata-rata di 2020 sebesar USD 33 per barel. ICP rata-rata Januari sampai 16 Juni 2020 sebesar USD 39,45 per barel dan ICP rata-rata 1 sampai 16 juni USD 34,9 per barel.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif hadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (27/1). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sedangkan untuk lifting minyak dan gas dalam Rancangan APBN 2021 diusulkan 1,76 hingga 1,91 juta barel setara minyak per hari (boepd). Rinciannya, lifting minyak 677-737 ribu barel per hari dan lifting gas bumi 1,08-1,17 juta barel setara minyak per hari.
ADVERTISEMENT
Asumsi dasar tersebut diusulkan dengan nilai tukar rupiah yang diproyeksi bakal berada di level Rp 14.900-Rp 15.300 per dolar AS.
Untuk kuota BBM bersubsidi solar diusulkan 15,31-15,80 juta kiloliter (KL) dan minyak tanah 0,48-0,50 juta KL, Kuota LPG diusulkan 7 juta KL.
Sedangkan subsidi Solar diusulkan Ro 500 per liter, lebih rendah dari target APBN 2020 Rp 1.000 per liter dan subsidi listrik Rp 54,11 triliun-Rp 56,27 triliun.