Harga Minyak Melambung Bikin Bos Chevron dan Presiden AS Berseteru

22 Juni 2022 12:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Foto: Jim Watson/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Foto: Jim Watson/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga minyak dunia melambung, bikin banyak pemerintahan kelimpungan mengelola biaya energi negara. Hal itu juga dialami Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang mendorong pendekatan baru dalam menentukan harga minyak.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan dengan bos-bos perusahaan minyak global asal AS, Jumat (10/6), Biden meminta mereka menaikkan produksi dan juga kapasitas pengolahan di kilang. Dengan begitu diharapkan harga minyak tidak naik terlalu tinggi.
Biden juga mengecam keuntungan melimpah yang diraup perusahaan-perusahaan minyak, ketika pemerintah dan masyarakat kesulitan mengelola ekonomi. Presiden AS itu bahkan menyindir Exxon Mobil Corp menghasilkan lebih banyak uang daripada Tuhan.
Merespons hal itu, CEO Chevron Michael Wirth menolak disalahkan sebagai penyebab melonjaknya harga minyak. Wirth secara khusus menyampaikan keberatan melalui surat resmi yang dikirim kepada Presiden Joe Biden.
CEO perusahaan minyak global, Chevron, Michael Wirth. Foto: Brendan McDermid/REUTERS
“Pemerintahan Anda terlalu sengit mengkritik dan terkadang menjelekkan industri minyak,” kata Michael Wirth dalam suratnya kepada Joe Biden, seperti dilansir Reuters, Rabu (22/6). "Tindakan ini tak ada faedahnya untuk mengatasi persoalan yang sedang kita hadapi," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Menanggapi surat tersebut, Biden menyebut CEO Chevron terlalu sensitif. "Saya tidak tahu mereka akan terlalu sensitif seperti itu," kata Joe Biden.
Lonjakan harga energi termasuk harga minyak, menjadi salah satu pemicu kenaikan inflasi di AS. Demikian juga dengan harga pangan. Kenaikan harga minyak dipengaruhi kenaikan permintaan, di tengah menurunnya pasokan akibat embargo minyak Rusia.
Harga minyak dunia saat ini masih di kisaran USD 100 per barel. Pada perdagangan di bursa berjangka, Rabu (22/6) WIB, minyak mentah jenis Brent naik 52 sen atau 0,5 persen menjadi USD 114,65 per barel.
Sementara, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juli, ditutup melonjak USD 1,09 atau 1 persen menjadi USD 110,65 per barel. Untuk kontrak Agustus yang lebih aktif melesat USD1,53 menjadi USD 109,52 per barel.
ADVERTISEMENT