Harga Minyak Mentah Mulai Turun Usai Serangan Perdana Iran ke Israel

15 April 2024 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi kerusakan usai serangan Israel terhadap gedung dekat kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4/2024). Foto: Maher Al Mounes/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi kerusakan usai serangan Israel terhadap gedung dekat kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4/2024). Foto: Maher Al Mounes/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga minyak mentah turun pada perdagangan hari ini, Senin (15/4), karena pelaku pasar mengurangi imbal hasil (risk premium) menyusul serangan Iran terhadap Israel pada Sabtu malam.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, harga minyak kontrak berjangka Brent untuk pengiriman Juni turun 24 sen menjadi USD 90,21 per barel. Sedangkan minyak kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun 38 sen menjadi USD 85,28 per barel.
Serangan yang melibatkan lebih dari 300 rudal dan drone merupakan aksi pertama terhadap Israel dalam periode lebih dari tiga dekade. Hal ini menimbulkan kekhawatiran konflik regional yang lebih luas yang mempengaruhi perdagangan minyak melalui Timur Tengah.
Harga minyak acuan telah naik pada hari Jumat sebagai antisipasi serangan balasan oleh Iran, menyentuh level tertinggi sejak Oktober 2023. Namun harga masih turun sekitar 1 persen pada akhir pekan ini usai Badan Energi Internasional (IEA) menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak tahun ini.
ADVERTISEMENT
Meskipun kerusakan yang dihadapi Israel terbatas, para analis memperkirakan kenaikan harga akan terjadi dalam jangka pendek pada pagi ini.
“Serangan tersebut menandai aksi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan berbahaya pada kawasan yang sudah bergejolak,” ujar Wakil Presiden Senior Rystad Energy Jorge Leon.
Para analis menyebut dampak harga yang lebih signifikan dan bertahan lama dari eskalasi akan mengganggu bahan pasokan, seperti pembatasan pengiriman di Selat Hormuz dekat Iran. Sejauh ini, konflik Israel-Hamas berdampak kecil terhadap pasokan minyak.
“Jalan yang kurang pasti menuju penurunan suku bunga The Fed karena inflasi AS juga membebani harga,” ujar analis pasar IG Tony Sycamore.
“Namun dalam jangka menengah, ketidakstabilan geopolitik yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan Eropa berarti risiko minyak mentah menuju USD 90,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Serangan oleh Iran yang disebut pembalasan terhadap konsulatnya di Damaskus menyebabkan kerusakan ringan, dengan rudal yang ditembak oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel. AS memastikan pihaknya tidak terlibat serangan apa pun terhadap Iran. Negara-negara besar, Arab lainnya, dan Sekretaris Jenderal PBB telah mengeluarkan seruan untuk menahan diri.