Harga Minyak Mentah Naik Imbas Ketegangan di Timur Tengah

kumparanBISNIS

21 Maret 2025 7:56 WIB

·

waktu baca 2 menit

0

Ilustrasi minyak mentah. Foto: Artem Oleshko/Shutterstock

Harga minyak mentah mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan Kamis (20/3). Hal ini karena Amerika Serikat (AS) mengeluarkan sanksi baru terkait Iran dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang mengimbangi penguatan dolar.

Dikutip dari Reuters pada Jumat (21/3), harga minyak mentah Brent naik USD 1,22 menjadi USD 72 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga naik USD 1,10 menjadi USD 68,26 per barel.

AS menjatuhkan sanksi terkait Iran dengan menargetkan berbagai entitas termasuk untuk sebuah kilang independen ‘Teapot’ di China dan kapal-kapal yang memasok minyak mentah ke fasilitas tersebut. Saat ini China adalah importir minyak Iran terbesar dan kilang Teapot adalah kilang swasta China yang merupakan pembeli utama minyak Iran.

"Kami tengah mencari semacam katalis untuk bergerak dan itulah tiket yang mendorong kami kembali ke harga tinggi," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.

Selain sanksi AS terhadap Iran, OPEC+ mengeluarkan jadwal baru bagi tujuh negara anggota termasuk Rusia, Kazakhstan, dan Irak untuk melakukan pemangkasan produksi minyak lebih lanjut sebagai kompensasi atas pemompaan di atas tingkat yang disepakati.

Rencana tersebut akan mencakup pemangkasan bulanan antara 189.000 barel per hari (BOPD) dan 435.000 barel per hari. Pemangkasan ini dijadwalkan berlangsung hingga Juni 2026.

CPO

Harga minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) terpantau mengalami kenaikan Berdasarkan situs Barchart, harga CPO untuk kontrak April 2025 naik 0,24 persen menjadi MYR 4.680 per ton.

Batu Bara

Sementara itu, harga batu bara terpantau mengalami penurunan. Berdasarkan situs Barchart, harga batu bara untuk kontrak April 2025 turun 1,27 persen menjadi USD 101,10 per ton.