Harga Minyak Mentah Turun 3 Persen Imbas Ketidakpastian Produksi OPEC+

1 Juli 2022 9:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak di tengah laut. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak di tengah laut. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Harga minyak mentah turun 3 persen pada perdagangan Kamis (30/6), karena OPEC+ mengkonfirmasi akan meningkatkan produksi pada Agustus di tengah pasokan global yang ketat.
ADVERTISEMENT
Meskipun ada penurunan harga minyak, pasar saat ini masih bertanya-tanya soal produksi minyak mereka di masa depan.
Dikutip dari Reuters, Jumat (1/7), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September ditutup turun USD 3,42, atau 3 persen, menjadi USD 109,03 per barel. Kontrak Agustus yang berakhir pada Kamis, turun USD 1,45 atau 1,3 persen, menetap di USD 114,81 per barel.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS sempat turun USD 4,02, atau 3,7 persen, menjadi USD 105,76 per barel. Namun pada pukul 7.23 WIB, patokan harga minyak AS ini menguat tipis 0.45 persen menjadi USD 106.24 per barel
Kelompok produsen OPEC+, termasuk Rusia, pada hari Kamis sepakat untuk tetap pada strategi produksinya setelah dua hari pertemuan. Para produsen minyak ini menghindari membahas kebijakan mulai September dan seterusnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan produksi setiap bulan sebesar 648.000 barel per hari (bph) pada bulan Juli dan Agustus.
Sanksi terhadap minyak Rusia sejak invasi Rusia ke Ukraina telah membuat harga energi melonjak, memicu kekhawatiran inflasi dan resesi. Harga minyak turun seiring melemahnya Wall Street pada hari Kamis.
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
Penurunan harga di pasar minyak diperparah karena para pedagang AS menyesuaikan posisi menjelang liburan akhir pekan Fourth of July (hari kemerdekaan AS) selama tiga hari.
Tetapi, gangguan lebih lanjut pada pasokan dapat membatasi penurunan harga di tengah penangguhan pengiriman Libya dari dua pelabuhan timur sementara produksi Ekuador turun karena kerusuhan yang sedang berlangsung.
Di Norwegia, 74 pekerja minyak lepas pantai di platform Equinor's Gudrun, Oseberg South dan Oseberg East akan mogok mulai 5 Juli, serikat pekerja Lederne mengatakan pada hari Kamis, kemungkinan menutup sekitar 4 persen dari produksi minyak Norwegia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pada hari Kamis bahwa kemungkinan batas harga impor yang dikenakan pada minyak Rusia dapat mendorong harga lebih tinggi.