Harga Minyak Turun Akibat Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global

22 Desember 2018 10:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Harga minyak dunia melemah, lebih dari level terendah sejak Januari 2016. Hal ini karena adanya kelebihan pasokan dan berkurangnya permintaan, serta diperparah potensi perlambatan ekonomi global.
ADVERTISEMENT
Sentimen negatif di antara para pedagang minyak datang bersamaan dengan berlanjutnya aksi jual di pasar saham, karena para investor mempertahankan pandangan melambatnya pertumbuhan ekonomi di tahun mendatang.
Amerika Serikat (AS) sebagai konsumen minyak terbesar dunia, pertumbuhan ekonominya menurun 0,1 persen menjadi 3,4 persen pada kuartal III 2018. Angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal II 2018 yang sebesar 4,2 persen.
Sementara untuk kuartal IV 2018 ini, pemerintah AS juga memproyeksi adanya penurunan perekonomian. Hal tersebut disebabkan oleh kemunduran pengeluaran konsumen dan ekspor.
Pasar minyak global sedang bergulat dengan meningkatnya stok, meskipun ada kesepakatan pengurangan produksi 1,2 juta barel per hari antara OPEC dan sekutunya, yang mulai berlaku sejak Januari tahun depan.
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
Efek potensial dari pengurangan produksi sebagian diimbangi oleh perkiraan yang mengkhawatirkan bahwa produksi rata-rata minyak AS diperkirakan akan mencapai 8,166 juta barel per hari (bph) pada Januari 2019, dengan peningkatan terbesar 134.000 barel per hari sejak September.
ADVERTISEMENT
Saat ini, AS memproduksi 11,6 juta barel minyak per hari, melampaui Arab Saudi dan Rusia sebagai produsen minyak terbesar di dunia.
Dengan semakin dekatnya liburan Natal dan Tahun Baru, para pedagang cenderung mengaktifkan mode "risk-off" untuk menghindari kerugian tambahan.
Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, turun USD 0,29 menjadi USD 45,59 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari, turun USD 0,53 menjadi USD 53,82 per barel di London ICE Futures Exchange.