Harga Minyak Turun di Bawah Level USD 95 per Barel, Pertama Sejak April 2022

25 Juli 2022 8:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangki minyak di dekat kota Usinsk, 1500 kilometer (930 mil) timur laut Moskow, Russia. Foto: Dmitry Lovetsky/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Tangki minyak di dekat kota Usinsk, 1500 kilometer (930 mil) timur laut Moskow, Russia. Foto: Dmitry Lovetsky/AP Photo
ADVERTISEMENT
Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) berada di bawah USD 95 per barel pada Jumat (22/7), level harga ini menjadi yang pertama kalinya sejak April 2022.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Senin (25/7), pergerakan harga minyak tersebut dipengaruhi oleh Uni Eropa yang mengizinkan perusahaan milik Rusia untuk mengirimkan minyak ke tiga negara di bawah penyesuaian sanksi yang disepakati oleh negara-negara anggota minggu ini.
Di mana minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,7 persen menjadi USD 94,7 per barel. Sementara minyak Brent berjangka turun 0,6 persen menjadi USD 103,2 per barel.
WTI ditutup lebih rendah untuk minggu ketiga berturut-turut, terpukul selama dua seksi terakhir setelah data menunjukkan, permintaan bensin AS telah turun 8 persen dari tahun sebelumnya di tengah puncak musim panas, terpukul oleh rekor harga di SPBU.
Sebaliknya, tanda-tanda permintaan yang kuat di Asia menopang patokan Brent, yang menetap lebih tinggi untuk pertama kalinya dalam 6 minggu.
ADVERTISEMENT
Perdagangan berjangka minyak telah bergejolak dalam beberapa pekan terakhir karena para pedagang mencoba untuk mendamaikan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut yang dapat mengurangi permintaan terhadap pasokan yang ketat dari hilangnya barel Rusia.
Perusahaan milik negara Rusia Rosneft dan Gazprom akan dapat mengirimkan minyak ke negara ketiga dalam upaya untuk membatasi risiko terhadap keamanan energi global.
Di bawah penyesuaian sanksi terhadap Rusia yang mulai berlaku pada hari Jumat, pembayaran terkait pembelian minyak mentah lintas laut Rusia oleh perusahaan Uni Erop tidak akan dilarang.
Tak hanya itu, pergerakan baru-baru ini dalam minyak mentah dan suku bunga berjangka mengantisipasi penurunan dalam siklus bisnis yang akan menyebabkan konsumsi minyak turun sebelum akhir tahun dan memasuki tiga bulan pertama tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Investor juga mengamati keputusan Federal Reserve AS tentang suku bunga minggu depan. Pejabat Fed telah mengindikasikan bahwa bank sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan 26-27 Juli.