Harga Rata-rata Minyak RI September 2022 Merosot Jadi USD 86,07 per Barel

4 Oktober 2022 17:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi minyak mentah. Foto: Pix One/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minyak mentah. Foto: Pix One/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Harga rata-rata minyak mentah Indonesia berdasarkan perhitungan Formula Indonesia Crude Price (ICP) di September 2022 ditetapkan sebesar USD 86,07 per barel, turun sebesar USD 8,10 dari USD 94,17 per barel pada Agustus 2022.
ADVERTISEMENT
Penetapan ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 140.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan September 2022, tanggal 3 Oktober 2022.
“Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan September 2022 ditetapkan sebesar USD 86,07 per barel,” demikian bunyi diktum keempat Kepmen tersebut, dikutip Selasa (4/10).
Tim Harga Minyak Mentah Indonesia dalam executive summary (exsum) memaparkan, beberapa faktor dan kondisi ekonomi global yang mempengaruhi penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional.
Ilustrasi Gedung ESDM. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Pertama, bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga AS sebesar 0,75 persen untuk mengurangi inflasi yang dapat berdampak pada penurunan aktivitas ekonomi dan penurunan permintaan minyak mentah.
Kedua, kekhawatiran pelaku pasar atas resesi dunia yang disebabkan kebijakan moneter oleh negara-negara besar yang menaikkan suku bunga menyusul AS, seperti pada Inggris, Swiss dan Norwegia. Faktor lainnya adalah permintaan minyak mentah dunia.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan International Energy Agency (IEA) di bulan September 2022, proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global menjadi 2 juta barel per hari (BOPD), turun 100 ribu BOPD dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.
Permintaan minyak mentah juga dipengaruhi berakhirnya summer driving season yang menurunkan konsumsi BBM di Amerika Serikat.
Tidak hanya faktor permintaan yang menurun, pasokan minyak yang melimpah juga memengaruhi penurunan ICP di bulan ini. IEA dalam laporan September 2022 menyatakan, pasokan minyak mentah dunia kembali naik sebesar 790 ribu BOPD di Agustus 2022 menjadi 101,3 juta BOPD.
Hal tersebut merupakan titik tertinggi pasokan pasca pandemi yang antara lain disebabkan peningkatan produksi di Libya, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
Selain itu, IHS Markit dalam laporan bulan September 2022 mengungkapkan pasokan minyak mentah AS diperkirakan naik sebesar 600 ribu BOPD pada kuartal 4 tahun 2022 dan sebesar 1,1 juta BOPD di tahun 2023.
Pekerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengontrol keran pipa produksi yang berasal dari sumur menuju stasiun pengumpul minyak mentah Central Gathering Station (CGS) 10 Field Duri, Blok Rokan, Bengkalis, Riau. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Kondisi naiknya pasokan juga didukung pemangkasan produksi negara-negara OPEC+ sebesar 100 ribu BOPD, tidak terlalu signifikan dalam mendukung keseimbangan supply demand minyak mentah dunia.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, total ekspor minyak mentah Rusia naik sebesar 220 ribu BOPD di bulan Agustus 2022 menjadi 7,6 juta BOPD. Terakhir, berdasarkan Laporan Mingguan EIA (U.S. Energy Information Administration), terdapat peningkatan stok AS di September 2022 dibandingkan bulan sebelumnya.
Sedangkan untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar atas proyeksi permintaan minyak mentah akibat penurunan permintaan minyak mentah Cina.
“OPEC dalam laporan bulan September 2022 bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi China turun sebesar 0,3 persen menjadi 4,2 persen dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya, serta penurunan oil throughput kilang di Jepang dan Korea Selatan,” demikian dikutip dari exsum Tim Harga Minyak Mentah Indonesia.
Berikut ini perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada bulan September 2022 dibandingkan bulan Agustus 2022 sebagai berikut:
ADVERTISEMENT