Harga Saham Akan Bernasib Sama Seperti BUKA dan GoTo? Ini Penjelasan Bos Blibli
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal ini mengingat beberapa perusahaan teknologi yang sudah leboh dulu melakukan IPO, seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).
"Tentunya kita tidak bisa komentar apa yang terjadi dengan IPO GOTO maupun BUKA. Yang kita terus kerjakan adalah kita percaya, sekali lagi, secara fundamental kita bisnis modelnya berbeda," jelas CEO dan Co-Founder Blibli Kusumo Martanto a usai konferensi pers paparan publik, Selasa (18/10).
Kusumo melanjutkan, ekosistem yang dibangun oleh Blibli melalui akuisisi Tiket.com dan Ranch Market juga unik di Indonesia. Bisnis perusahaan juga diperkuat dengan strategi omnichannel, yaitu menggabungkan platform offline dan online.
"Kita memulai dengan B2C (business to consummer) dengan kerja sama langsung dengan brand maupun otorize retailer maupun distributor, itu take rate-nya relatif lebih tinggi dibandingkan C2C (consumer to consumer), itu awalnya," imbuh dia.
Dengan adanya Tiket.com dalam ekosistem perusahaan sebagai online travel agent (OTA) sedang menjanjikan, Kusumo melihat seluruh perusahaan sejenis di dunia juga sedang menguntungkan (profitable).
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, dia juga menilai bisnis grocery untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat yang diusung oleh Ranch Market juga menjanjikan saat ini. Terlebih, kinerja perusahaan yang juga sudah duluan IPO juga terpantau baik.
"Ini dikombinasikan jadi satu. Oleh sebab itu, kami percaya bahwa ya kami bisa baik ininya lah (IPO)," tegas Kusumo.
Grup Djarum Tak Akan Hengkang dari Blibli
Sementara itu, Corporate Secretary dan Investor Relations Blibli, Eric Alamsjah Winarta, juga mengatakan, struktur permodalan di perusahaannya juga jauh lebih simple dibanding GoTo dan BUKA lantaran hanya memiliki satu investor yakni, Grup Djarum.
Terlebih lagi Grup Djarum sangat berkomitmen dan tidak akan hengkang dari Blibli sebagai pengendali utama usai IPO.
ADVERTISEMENT
"Our sponsor Djarum mereka very commited di semua bisnis mereka di Indonesia ke depannya dan mereka juga di sini (Blibli) akan stay dan tidak ada niat untuk exit sama sekali," pungkas Eric.
Adapun Blibli yang akan menggunakan ticker BELI ini menawarkan sebanyak-banyaknya 17,77 miliar saham IPO atau setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan.
Dalam IPO ini, saham Blibli ditawarkan dengan rentang harga Rp 410-Rp 460 untuk setiap sahamnya. Untuk itu, Blibli berpotensi mengantongi dana segar hingga Rp 8,17 triliun
Blibli berencana menggunakan dana tersebut untuk pembayaran utang kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank BTPN Tbk, dengan alokasi sebesar Rp 5,5 triliun. Sementara sisanya digunakan untuk modal kerja demi mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha Perseroan.
BELI menunjuk BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai para penjamin pelaksana emisi efek.
ADVERTISEMENT