Harga Telur Ayam Anjlok, Pemerintah Diminta Bikin Data Kebutuhan dan Produksi

12 September 2021 18:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternak memanen telur di peternakan ayam petelur di Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/1/2021).  Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Peternak memanen telur di peternakan ayam petelur di Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/1/2021). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Para pedagang pasar dihebohkan dengan harga telur ayam di tingkat peternak anjlok menjadi Rp 14.600 per kg pada Kamis (9/9). Kondisi tersebut menjadi perhatian oleh para pedagang.
ADVERTISEMENT
"Iya sempat ramai di internal pedagang," kata Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri, saat dihubungi, Minggu (11/9).
Meski begitu, Mansuri memastikan kondisi para pedagang masih aman. Menurut dia, masalah yang dihadapi para peternak ayam petelur tersebut merupakan ritme yang berulang setahun sekali, yaitu produksi terlalu besar tetapi permintaan menurun.
"Over produksi karena memang kita enggak punya data soal berapa kebutuhan dan berapa yang diproduksi pemetaannya belum ada. Sehingga yaudah ngawur saja, yang mau ternak ya ternak semakin banyak tapi ternyata harga semakin jatuh," ujar Mansuri.
Penjual telur melayani pembeli di Pasar Terong, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3). Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda
Mansuri mengungkapkan saat ini harga telur ayam sudah sedikit naik di kisaran Rp 16.000 sampai Rp 17.000 per kg. Ia mengatakan harga normal khususnya di Jakarta biasanya paling rendah Rp 22.000 atau mencapai Rp 26.000.
ADVERTISEMENT
Mansuri menegaskan persoalan tersebut tidak boleh dibiarkan terus menerus. Ia meminta pemerintah mendata kebutuhan dengan baik.
"Ini sebenarnya peran pemerintah diuji bagaimana pendataan dilakukan, bagaimana sebaran produksi dijalankan. Ada berapa sih titik wilayah produksi di Nganjuk, Jombang, dan seterusnya. Nah itu yang didata sehingga kita bisa tahu asumsi produksi berapa. Kalau bahan pokok yang lain aman," tutur Mansuri.