Harga Tiket Naik, GMF Berharap Pemerintah Beri Insentif Impor Komponen Pesawat

2 September 2022 15:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas petugas di Hangar 4 GMF Cengkareng saat memeriksa bagian dalam pesawat seperti kabin dan meja penumpang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas petugas di Hangar 4 GMF Cengkareng saat memeriksa bagian dalam pesawat seperti kabin dan meja penumpang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk atau GMF Aero Asia Andi Fahrurrozi buka suara soal strategi perseroan agar menekan tarif tiket pesawat yang naik saat ini.
ADVERTISEMENT
Langkah pembenahan kinerja yang terus dilakukan GMF secara bertahap mulai menunjukkan hasil yang positif. Andi mengatakan perseroan terus berupaya meningkatkan perawatan pesawat agar berdampak positif terhadap beban operasional maskapai.
“Salah satu yang kita lakukan dengan asosiasi Maintenance Repair and Overhaul (MRO) adalah kita sudah mulai workshop dan diskusi intens dengan Kementerian Perindustrian mengenai bea masuk dan pajak dalam rangka impor untuk material dan komponen pesawat,” kata Andi dalam konferensi pers RUPS, Jumat (2/9).
Apabila ada intensif khusus dari pemerintah, lanjut Andi, diharapkan beban biaya perawatan berkurang bagi maskapai. Penurunan beban tersebut dapat membantu menurunkan harga tiket pesawat.
“Dalam beberapa tahun ke depan, pembenahan internal masih menjadi fokus utama. Untuk saat ini keterbatasan arus kas memang masih menjadi tantangan terbesar, tapi program optimalisasi dan restrukturisasi fasilitas dengan kreditur menjadi mitigasi atas permasalahan ini,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Andi mengatakan, pembenahan internal ditopang dengan restrukturisasi operasional untuk mengurangi beban biaya di seluruh pos pengeluaran. Restrukturisasi bisnis dimaksimalkan untuk menangkap sebanyak-banyaknya peluang pendapatan dan produktivitas tinggi.
Hanggar pesawat GMF Aeroasia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ia menjelaskan, dengan bangkitnya industri penerbangan dan meningkatnya arus lalu lintas udara, GMF menyiapkan permintaan reaktivasi pesawat dari maskapai Garuda Indonesia Group. Reaktivasi pesawat tersebut antara lain Boeing 737 dan Airbus A320 dengan target penyelesaian Desember 2022, Airbus A330 yang selesai Juni 2023, dan Boeing 777 yang selesai pada Desember 2023.
"Strategi upaya perbaikan jangka panjang yang dilakukan pasca pandemi dengan menginisiasi MRO operational management. Pascapandemi, GMF terus melakukan upaya meminimalisir aliran kas dengan tetap menerapkan strategi perdagangan usaha untuk dapat terus tumbuh," sambung Andi.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, salah satu strategi yang dilakukan Perseroan adalah mengurangi biaya investasi. Perusahan menawarkan MRO operational management kepada investor yang memiliki hanggar dan fasilitas perawatan lainnya untuk dioperasikan dengan quality system yang sudah tersertifikasi.
"GMF melakukan kolaborasi kapabilitas dengan MRO lainnya yang memiliki kapabilitas pendukung, yang beriringan dengan bisnis GMF sebagai upaya untuk meminimalisasi biaya investasi," imbuhnya.