news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Harga Timah Lagi Moncer, PT Timah Kejar Produksi 35 Ribu Ton Tahun Ini

15 Maret 2022 9:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timah di pabrik PT Timah (Persero) Tbk (TINS). Foto: PT Timah
zoom-in-whitePerbesar
Timah di pabrik PT Timah (Persero) Tbk (TINS). Foto: PT Timah
ADVERTISEMENT
Harga timah dunia lagi moncer, imbas perang Rusia dan Ukraina. Memanfaatkan peluang ini, PT Timah Tbk (TINS) pun bakal menggenjot produksi tahun ini.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs trading economics, harga komoditas timah Selasa (15/3), berada di USD 44.100 per ton. Padahal, setahun lalu harganya di kisaran USD 25.172 per ton atau naik 75 persen.
Harga timah pada Selasa (8/3) bahkan pernah menyentuh level tertinggi sepanjang masa yaitu USD 49.400 per ton.
"Untuk produksi tahun ini target 35 ribu ton," kata Sekretaris Perusahaan Timah Abdullah Umar di Jakarta, Senin (14/3).
Abdullah mengatakan, dari target produksi tahun ini akan banyak digenjot dari penambangan di laut. Penyebabnya karena timah di darat sudah mulai berkurang.
Diakuinya, biaya penambangan di laut jauh lebih murah ketimbang di darat, 20-25 persen. Karena penambangan di laut akan diprioritaskan, perusahaan akan mengalokasikan total belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 1,8 triliun hingga Rp 2 triliun tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Capex besarnya untuk maintenance kapal. Sisanya akan dipakai untuk penyelesaian Smelter Ausmelt dan rare earth (logam tanah jarang)," katanya.
Untuk smelter dengan teknologi EPCC TSL Furnace Ausmelt, Umar menyebut bakal beroperasi awal semester II 2022. Saat ini tahap penyelesaian sudah di atas 90 persen. Kapasitas pengolahannya ditargetkan mencapai 40 ribu ton stannum (Sn).
Sepanjang tahun lalu, produksi bijih timah tahun lalu sebesar 24.670 ton Sn atau turun 38 persen dari tahun sebelumnya sebesar 39.757 ton Sn.
Sebanyak 46 persen berasal dari penambangan darat dan 54 persen penambangan laut. Pada tahun yang sama, produksi logam timah hanya mencapai 26.465 metrik ton atau turun 42 persen dari tahun 2020 sebesar 45.698 metrik ton.
ADVERTISEMENT
Perusahaan meraup laba bersih Rp 1,3 triliun sepanjang 2021. Realisasi ini melesat 483 persen dibandingkan periode 2020 yang merugi Rp 341 miliar.
Ilustrasi timah. Foto: PT Timah
Lonjakan laba perusahaan ditopang oleh penurunan beban pokok pendapatan. Sepanjang 2021, beban pokok pendapatan PT Timah turun 21 persen menjadi Rp 11,17 triliun dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp 14,09 triliun.
"Melesatnya harga komoditas timah di pasar internasional menjadi sebuah kesempatan istimewa bagi perseroan, karena dengan biaya produksi yang rendah perseroan mampu menjual komoditasnya di harga yang signifikan," ujarnya.
***
Kuis kumparanBISNIS hadir lagi untuk bagi-bagi saldo digital senilai total Rp 1,5 juta. Kali ini ada kuis tebak wajah, caranya gampang! Ikuti petunjuknya di LINK INI. Penyelenggaraan kuis ini waktunya terbatas, ayo segera bergabung!
ADVERTISEMENT