Hari Ini, Tol Layang Japek II Ganti Nama Jadi Mohamed Bin Zayed

12 April 2021 6:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan melaju di jalan tol layang Jakarta - Cikampek (Japek) KM 47, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/6). Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan melaju di jalan tol layang Jakarta - Cikampek (Japek) KM 47, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/6). Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
ADVERTISEMENT
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau yang dikenal dengan Tol Layang Japek II yang dioperasikan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan diganti hari ini, Senin (12/4). Nama tol tersebut akan berubah menjadi Tol Layang MBZ atau Sheikh Mohamed Bin Zayed.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan sumber kumparan di Istana Kepresidenan, penggantian nama tol ini atas permintaan Sekretariat Presiden. Salah satu alasannya untuk balas budi lantaran nama Presiden Jokowi lebih dulu menjadi nama jalan di Uni Emirat Arab, negara Pangeran MBZ berkuasa.
UEA juga menjadi salah satu negara yang berinvestasi besar di Indonesia, salah satunya melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang belum lama ini dibentuk Jokowi. UEA menjadi konsultan Indonesia untuk pembentukan LPI.
Dikonfirmasi mengenai pergantian nama Tol Japek II menjadi Tol Layang MBZ, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit tidak menampiknya, meski tidak mengiyakan.
"Tunggu Senin saja ya," kata Danang saat dihubungi kumparan, Minggu (11/4).
Sejumlah kendaraan melaju di jalan tol layang Jakarta - Cikampek (Japek) KM 47, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/6). Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

Jalan Tol Japek II Akan Ditutup 5 Jam

Berdasarkan rilis Kementerian PUPR pada Sabtu (10/4), memang disebutkan dalam rangka penggantian nama Jalan Tol Japek II Elevated, merujuk pada Surat Izin Menteri PUPR No. BM.07.02-Mn/635, tanggal 8 April 2021, maka akan dilakukan Penutupan Sementara Sebagian Ruas Tol Japek Layang pada on ramp dari arah Jakarta menuju Cikampek Km 10A Junction Cikunir pada Senin (12/4) mulai pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Penutupan 2 lajur hanya dilakukan pada akses masuk Tol Layang Japek II Elevated yang mengarah ke Cikampek selama 5 jam tersebut.
Selama waktu penutupan tersebut, pengguna jalan tetap dapat melalui Tol Japek Elevated dari arah JORR (Rorotan-Bintara) atau dengan menggunakan jaringan jalan tol lama (bagian bawah). Sementara arus lalu lintas Japek II Elevated dari arah Timur (Karawang-Km 47 B) menuju ke Jakarta tidak mengalami penutupan atau pengalihan lalu lintas, artinya ruas tol Japek II Elevated tetap dioperasikan normal seperti biasa.
Tol Layang Japek II pertama kali diresmikan Presiden Jokowi pada 2019 lalu. Pembangunannya dilakukan PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk (Kerjasama Operasi). Pengusahaannya dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) yang merupakan anak usaha dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan nilai investasi Rp 16,2 triliun.
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (kiri) saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Siapa MBZ?

Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan atau MBZ yang lahir pada 11 Maret 1961 atau saat ini berusia 61 tahun, merupakan tokoh kunci dalam pemerintahan Uni Emirat Arab (UEA). Sebagai Pangeran, dia merangkap jabatan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Persatuan Emirat Arab.
ADVERTISEMENT
Selain itu, MBZ juga punya peran kunci di pemerintahan Uni Emirat Arab, karena posisinya sebagai Chairman of the Abu Dhabi Executive Council, yang mengurusi pengembangan dan perencanaan negara ke depan. Keputusan-keputusan strategis di bidang ekonomi pun, ada di tangan dia.
Dengan berbagai posisi kunci itu, tak sulit baginya untuk memutuskan kerja sama ekonomi dengan berbagai negara, termasuk Indonesia. Seperti saat dia menyampaikan komitmen investasi sebesar USD 10 miliar atau setara dengan Rp 140 triliun (asumsi kurs Rp 14.000), untuk ditempatkan di Lembaga Pengembangan Investasi (LPI) bernama Indonesia Investment Authority (INA).
Keputusan itu diambil Mohamed Bin Zayed, setelah ditelepon Presiden Jokowi.
"Investasi ini merupakan buah manis dari komunikasi melalui sambungan telepon antar pimpinan kedua negara. Pada senja menjelang Maghrib pukul 17.30 WIB hari Jumat tanggal 19 Maret 2021, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan pembicaraan dengan MBZ," demikian keterangan resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi, Selasa (23/3).
ADVERTISEMENT