Harita Nickel Bakal IPO 12 April 2023, Tawarkan Harga di Rp 1.250 per Saham

15 Maret 2023 13:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengolahan dan pemurnian nikel dengan sistem hidrometalurgi yang merupakan bahan baku batere mobil listrik yang dibangun Harita Group di Halmahera. Foto: Harita Group
zoom-in-whitePerbesar
Pengolahan dan pemurnian nikel dengan sistem hidrometalurgi yang merupakan bahan baku batere mobil listrik yang dibangun Harita Group di Halmahera. Foto: Harita Group
ADVERTISEMENT
PT Trimegah Bangun Persada (Harita Nickel) berencana melepas perdana sahamnya ke publik (initial public offering/IPO). Berdasarkan data terbaru Reuters, perusahaan nikel ini bakal mengincar dana jumbo senilai USD 647 juta atau sekitar Rp 10 triliun (asumsi kurs Rp 15.465 per USD), lebih tinggi dari info sebelumnya USD 600 juta.
ADVERTISEMENT
IPO Harita Nickel akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara sepanjang tahun ini, menyalip daftar Pertamina Geothermal Energy (PGEO) yang bulan lalu meraup USD 590 juta atau sekitar Rp 9,06 triliun.
Entitas usaha Harita Group ini menawarkan hingga 8,1 miliar saham dengan harga masing-masing antara Rp 1.220 hingga Rp 1.250 rupiah per lembar saham. Di kisaran teratas, Harita Nickel akan menguasai nilai pasar sebesar USD 5,1 miliar.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Perusahaan mulai membuka pesanan IPO (bookbuilding) pada Rabu dan akan memberi harga penawaran pada 24 Maret 2023. Selanjutnya, Harita Nickel akan melantai di bursa pada 12 April 2023," kata laporan yang dilihat Reuters, Rabu (15/3).
Rencananya, dana IPO akan digunakan Harita Nickel untuk belanja modal, pelunasan pinjaman, dan modal kerja.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Trimegah Bangun Persada, Roy Arman Arfandy, sebelumnya mengatakan rencana IPO tersebut untuk pendanaan smelter teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Pulau Obi, Halmahera.
“Kebutuhan ini gak semua dari kami, partner menyetor dana juga sisanya akan cari dari hasil IPO untuk menyelesaikan ini dan mungkin ada kurang-kurang dari pinjaman bank,” tutur Roy saat workshop Energy and Mining Editor Society, Rabu (8/3).