Hasil Pertemuan Jokowi-Biden di AS, Komitmen Investasi Energi Tembus Rp 404 T

14 November 2023 18:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi bersalaman dengan Presiden AS Joe Biden di Ruang Oval Gedung Putih di Washington DC, AS, Senin (13/11/2023). Foto: Leah Millis/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi bersalaman dengan Presiden AS Joe Biden di Ruang Oval Gedung Putih di Washington DC, AS, Senin (13/11/2023). Foto: Leah Millis/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi baru saja melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di White House, Washingson DC, Selasa (14/11).
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengungkapkan pertemuan tersebut telah menghasilkan komitmen bisnis dan investasi senilai USD 25,85 miliar di sektor energi. Nilai ini setara Rp 404,52 triliun (kurs Rp 15.649 per dolar AS).
"Dari sisi bisnis, telah disepakati kerjasama bisnis senilai USD 25,85 miliar, antara lain investasi pembangunan Carbon Capture Storage dan Kilang Petrokimia, Pengolahan Nikel Baterei EV dan Pembangunan Modul dan Panel Surya," kata Retno dalam pernyataan pers, Selasa (14/11).
Retno melanjutkan, Jokowi berbicara mengenai pentingnya kemitraan Indonesia-Amerika Serikat dalam turut berkontribusi bagi penciptaan stabilitas dan kemakmuran dunia. Presiden juga mengapresiasi rencana Georgetown University untuk membuka kampus cabang di Indonesia tahun depan.
Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang digelar di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, pada Senin (13/11/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Di sisi lain, Retno bilang, Jokowi juga mendorong negosiasi damai Israel-Palestina segera dilanjutkan. Ketika bertemu Biden, Jokowi meminta agar AS mendorong gencatan senjata terjadi di Gaza. AS adalah sekutu dekat Israel.
ADVERTISEMENT
Jokowi turut menyinggung two-state solution dan negosiasi damai Israel-Palestina kepada Biden. Konsep ini ditujukan untuk membentuk negara Palestina dan Israel berdampingan di sebelah barat Sungai Yordan.
"Gencatan senjata oleh Presiden dinyatakan sangat penting untuk segera dilakukan dan bantuan kemanusiaan yang aman dan berkelanjutan dapat dilakukan serta proses perdamaian menuju two-state solution berdasarkan parameter internasional yang disepakati dapat segera dimulai kembali," tutur Retno.