Hati-hati, Harga Gabah di Petani Sudah Naik 48 Persen

8 September 2018 12:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani merontokkan gabah saat panen padi (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya)
zoom-in-whitePerbesar
Petani merontokkan gabah saat panen padi (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Food Station Tjipinang Jaya menyatakan harga beras pada bulan Agustus 2018 naik 4,3 persen dibanding periode sama pada tahun sebelumnya. Meski demikian mengacu pada catatan resmi Food Station hari ini, harga beras medium masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah atau Rp 9.427 per kilogram (kg). Sementara pemerintah menetapkan HET Rp 9.450 per kg.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini lebih terkontrol dari sebelumnya, karena kenaikan harga pada periode bulan sebelumnya sama 3,8 persen tapi tahun lalu 7,4 persen," ucap Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo saat pertemuan bersama Perum Bulog di Kantor Food Station, Jakarta Timur, Sabtu (8/9).
Kenaikan harga beras ini dipacu oleh dua hal. Pertama datangnya musim kering serta tingginya harga gabah giling (GKG). Harga GKG kini sudah Rp 5.000 per kg sampai dengan Rp 5.500 per kg. Padahal pemerintah menetapkan Harga Pokok Pembelian (HPP) sebesar Rp 3.700 per kg. Sehingga secara hitungan, harga GKG sudah naik 48 persen.
Pekerja tertidur diantara tumpukan karung beras di gudang beras Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (30/82018). (Foto: ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja tertidur diantara tumpukan karung beras di gudang beras Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (30/82018). (Foto: ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)
"Saat ini waktunya kita hand in hand sekarang ini kondisi yang ideal. Petani dibeli harga yang baik gabah di Jawa Rp 5.000 per kg-Rp 5.500 per kg. Ini petani bisa merasakan nikmatnya dari panen," kata Arief.
ADVERTISEMENT
Sementara itu salah satu perwakilan Penggilingan gabah dari PT Mercu Buana Rice Milk, Bisma menyatakan saat ini harga gabah di Jawa Barat sudah mulai tinggi.
"Kondisi harga bahan baku di lapangan gabah cukup ada kenaikan signifikan harga di angka Rp 5.000-Rp 5.500 per kg. Jadi cukup banyak penggilingan padi di Jawa Barat (Jabar) yang sudah tidak menggiling karena kondisi bahan baku cost sudah tidak masuk. (Namun) Untuk kondisi sekarang Jabar masih ada panen dan Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) justru lebih sedikit karena sekarang kapasitas 50 persen-40 persen yang jalan," ucapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Umum Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Zulkifli Rasyid. Menurut Zulkifli, panen periode kedua yang berlangsung antara bulan Juli sampai dengan Agustus memang tidak terlalu besar. Hal ini menyebabkan posisi tawar gabah di petani cukup tinggi. Namun menurut dia, harga beras sampai saat ini masih normal, bahkan di bawah HET.
ADVERTISEMENT
"Harga belum terlalu mengkhawatirkan," sebutnya.