Heboh Kalung Antivirus Corona, Harusnya Kementan Fokus Atasi Krisis Pangan

5 Juli 2020 17:27 WIB
Kalung anti-corona buatan Kementan. Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Kalung anti-corona buatan Kementan. Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
Langkah Kementerian Pertanian (Kementan) membuat kalung antivirus yang digadang-gadang bisa menangkal virus corona, menuai sorotan. Rencananya, kalung berbahan dasar eucalyptus itu bakal diproduksi oleh PT Eagle Indo Pharma yang dikenal sebagai produsen Cap Lang.
ADVERTISEMENT
Rencana Kementan itu lantas mendapat kritikan dari berbagai pihak. Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, menilai apa yang dilakukan Kementan itu di luar tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kementerian. Padahal menurutnya, ada banyak pekerjaan lain yang harus diselesaikan lebih dulu oleh Kementan.
Terutama dalam hal mengatasi ancaman lain seperti krisis pangan. Termasuk juga fokus terhadap program mencetak sawah sebagaimana yang ditugaskan Presiden Jokowi.
"Menurut saya itu memang di luar tupoksinya, harusnya dia malah justru ada situasi kemarau di beberapa daerah, krisis pangan. Waktu itu Pak Jokowi juga memerintahkan supaya ini mencetak sawah, itu maksud saya konsentrasi aja di situ," ujar Trubus kepada kumparan, Minggu (5/7).
Kalung antivirus corona. Foto: Dok. Kementan
Menurut Trubus, jika memang ingin berkontribusi dalam hal penanganan virus corona, ada banyak tugas lain yang semestinya bisa dikerjakan Kementan. Seperti memberikan keringanan bagi petani yang terdampak berupa kompensasi pupuk hingga pemberian bibit yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
Ia menilai pekerjaan-pekerjaan tersebut jauh lebih sesuai dengan tupoksi Kementan dan tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Sebab, untuk urusan kesehatan sudah difokuskan kepada Kementerian Kesehatan.
"Harusnya Kementan misalnya menurunkan harga pupuk, kemudahan memperoleh pinjaman, benih berkualitas. Sifatnya yang seperti itu jadi menjamin ketersediaan pertanian, termasuk perkebunan juga, terkait buah-buahan, banyaknya buah-buahan yang impor," tuturnya.
"Artinya memang ini menjadi tuntutan publik, memang Kementan ini fokus membenahi tupoksinya terkait pemberdayaan petani dan hasil produksinya. Bukannya enggak boleh, tapi itu kan secara klinis harus diuji dulu, berkoordinasi dengan Kemenkes kalau kita bicara kalungnya itu," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Litbang Pertanian Kementan, Fadjry Djufry, memastikan kalung antivirus yang diragukan banyak pihak itu telah melalui uji molecular docking dan uji in vitro di Laboratorium Balitbangtan.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan obat oral, ini bukan vaksin, tapi kita sudah lakukan uji efektivitas. Secara laboratorium, secara ilmiah kami bisa buktikan, paling tidak ini bagian dari upaya kita," ujarnya.
"Minyak eucalyptus ini juga sudah turun temurun digunakan orang dan sampai sekarang tidak ada masalah. Sudah puluhan tahun lalu orang mengenal eucalyptus atau minyak kayu putih, meskipun berbeda sebenarnya tetapi masih satu famili, hanya beda genus di taksonomi,” sambungnya.
Menurut Fadjry, eucalyptus selama ini sudah dikenal dapat melegakan saluran pernapasan, menghilangkan lendir, mengusir serangga, disinfektan luka, penghilang nyeri, mengurangi mual, dan mencegah penyakit mulut.
****
Saksikan video menarik di bawah ini: