Hingga 2019, Bunga Kredit BCA Bakal Naik 200 bps

25 Oktober 2018 19:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank BCA. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank BCA. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyatakan telah melakukan penyesuaian bunga deposito sebesar 150 basis poin (bps) akibat kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7 Day Repo Rate sebesar 150 bps di level 5,75 persen.
ADVERTISEMENT
Selain bunga deposito, perseroan juga telah menaikkan bunga kredit modal kerja sebesar 50 bps di Agustus 2018 dan kredit konsumer, seperti kredit pemilikan rumah (KPR), sebesar 70 bps. Sementara di September 2018, bunga kredit konsumer juga telah meningkat 25 bps.
"Tahun ini sesuai penyesuaian bunga dari BI lebih kurang 150 bps deposito," ujar Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (25/10).
Bahkan, BCA memperkirakan masih akan menaikkan bunga kredit mencapai 200 bps hingga akhir 2019. "Sampai akhir 2019 bunga kredit bisa naik sampai 200 bps," jelasnya.
Akibat dari kenaikan bunga deposito dan kredit tersebut, pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) BCA juga menurun. Vera bilang, NIM perseroan per September 2018 sebesar 6,1 persen, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 6,2 persen.
ADVERTISEMENT
"Kalau dibandingkan dengan September 2017, NIM BCA 6,2 persen memang lebih tinggi dibandingkan saat ini. Sekarang NIM BCA stabil di 6,1 persen hingga akhir tahun," jelasnya.
Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim (28/08/2018). (Foto: Selfy Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim (28/08/2018). (Foto: Selfy Momongan/kumparan)
Adapun hingga kuartal III 2018 ini, penyaluran kredit BCA sebesar Rp 516 triliun. Angka ini tumbuh 17,3 persen dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy) sebesar Rp 439 triliun.
Secara rinci, kredit korporasi meningkat 23,3 persen yoy menjadi Rp 199,2 triliun terutama berasal dari sektor jasa keuangan, telekomunikasi, serta minyak nabati dan hewani.
Kredit komersial dan UKM tumbuh 17,6 persen (yoy) menjadi Rp 176,4 triliun dan kredit konsumer meningkat 9,0 persen menjadi Rp 139,9 triliun. Sedangkan portofolio kredit konsumer, yakni kredit kepemilikan rumah (KPR) naik 9,4 persen (yoy) menjadi Rp 86,3 triliun dan kredit kendaraan bermotor meningkat 7,7 persen (yoy) menjadi Rp 41,5 triliun. Selanjutnya outstanding kartu kredit Rp 12,1 triliun tumbuh 10,9 persen (yoy).
ADVERTISEMENT