Hingga 2041, Pertamina Bakal Investasi Rp 980 Triliun di Blok Rokan

31 Juli 2018 22:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah akhirnya memutuskan untuk menyerahkan pengelolaan Blok Rokan pasca 2021 ke Pertamina. Keputusan ini membuat PT Chevron Pacific Indonesia tidak akan mengelola ladang minyak raksasa ini setalah masa kontrak mereka habis 3 tahun lagi.
ADVERTISEMENT
Direktur Hulu PT Pertamina Syamsu Alam mengatakan, investasi yang akan dikeluarkan Pertamina hingga 2041 di Blok Rokan cukup besar. Selama 20 tahun sejak 2021 sampai 2041, Pertamina akan merogoh kocek kurang lebih USD 70 miliar alias Rp 980 triliun (kurs Rp 14.000).
Alam bilang, biaya investasi itu baru capital expenditure (capex) atau belanja modalnya saja, belum termasuk biaya operasi atau operational expenditure (opex). Juga belum termasuk untuk biaya untuk penggunaan teknologi Enhanced Oil Recovery atau EOR.
“20 tahun ke depan itu besar lah, USD 70-an miliar, angka persisnya lupa. Itu kan baru capex-nya saja, opex belum. Itu belum mengkoordinir EOR. Kalau itu berhasil, nanti investasi akan lebih besar,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Selasa (31/7).
ADVERTISEMENT
Kata Alam, EOR baru akan dimulai Pertamina pada 2024 mendatang. Saat ini, pilot project yang sudah Pertamina lakukan hasilnya bagus.
Alam menambahkan, kalau teknologi EOR berhasil, ini bisa menahan laju penurunan produksi minyak di Blok Rokan. Tren penurunan produksi di sana pasti terjadi karena lapangannya sudah sangat tua. Tapi Pertamina akan mengusahakan agar produksi tidak akan merosot tajam.
“Jadi yang kita bisa usahakan kalau lapangan tua bagaimana bisa atasi decline tidak semakin tajam. Jadi kalau bicara masalah menaikan itu adalah effort kedua, yang pertama menahan laju produksi, itu dulu. Kemudian, kalau nanti bisa kita handle kemudian kita ada peluang untuk kembangkan reserve cadangan baru yang belum diproduksikan, baru kita bicara naikan. Tapi tantangan pertama kalau sudah decline pasti menahan laju decline,” katanya.
ADVERTISEMENT
Blok Rokan yang memiliki luas wilayah 6.264 km2 sekarang masih mampu menghasilkan minyak hingga 210.000 barel per hari (BOPD) atau kedua terbesar setelah Blok Cepu, lebih dari seperempat dari total produksi minyak nasional saat ini.