Hingga Mei 2022, Program Makmur Pupuk Indonesia Terlaksana di 140.108 HA

21 Juni 2022 11:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran program Makmur oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Foro: Dok. Pupuk Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran program Makmur oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Foro: Dok. Pupuk Indonesia
PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat realisasi program Makmur sudah terlaksana di atas lahan seluas 140.108 hektare (ha) per Mei 2022 dari target seluas 250.000 hektare. Angka ini menunjukkan peningkatan semenjak diluncurkan program Makmur pada Agustus 2021 oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Senior Project Manager (SPM) Program Makmur Pupuk Indonesia Supriyoto mengatakan bahwa program Makmur bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian dan keuntungan petani. Karenanya, program ini dapat diikuti oleh seluruh petani seluruh Indonesia.
“Program ini sudah terlaksana di atas lahan seluas 140.108 ha atau 56 persen dari target tahun 2022 ini, dan petani seluruh Indonesia juga bisa mengikuti program Makmur,” ungkap Supriyoto.
Menurut Supriyoto, Program Makmur merupakan ekosistem yang mengintegrasikan petani dengan stakeholder yang berhubungan dengan budidaya pertanian dari hulu hingga hilir seperti agro input, lembaga keuangan (perbankan), jasa asuransi, pemerintah daerah (pemda), teknologi pertanian, dan offtaker. “Program yang memiliki makna ‘Mari Kita Majukan Usaha Rakyat’ ini juga mengadopsi praktik pertanian unggul dan penggunaan pupuk non subsidi,” kata Supriyoto.
Petani Indonesia yang tergabung dalam program Makmur. Foto: Dok. Pupuk Indonesia
Sejak diluncurkan, program Makmur telah terlaksana di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara.
Dari luas lahan 140.108 ha yang sudah melaksanakan program Makmur, Supriyoto menjelaskan bahwa terdapat beberapa komoditas yang telah ditanam, mulai dari padi seluas 26.867 ha, jagung seluas 17.298 ha, sawit seluas 58.705 ha, tebu seluas 33.044 ha, hortikultura seluas 1.918 ha, dan perkebunan rakyat seluas 2.277 ha.
Menurut Supriyoto, program Makmur juga berhasil meningkatkan produktivitas komoditas padi rata-rata 32,73 persen menjadi sekitar 7,7 ton per ha dari yang sebelumnya 5,8 ton ha. Sementara itu, untuk komoditas jagung meningkat rata-rata 37,47 persen menjadi 7,7 ton per ha dari yang sebelumnya 5,6 ton per ha.
Hasil panen para petani yang tergabung dalam program Makmur. Foto: Pupuk Indonesia
“Petani yang mengikuti program Makmur juga tercatat pendapatan atau keuntungannya meningkat, sebagai contoh petani padi meningkat hingga 51,11 persen penghasilannya, dan petani jagung meningkat hingga 54,16 persen,” ujarnya.
Hingga Mei 2022, program Makmur telah mengakuisisi atau diikuti oleh 66.474 orang petani dari target 250.000 orang. Adapun 66.474 orang petani ini tersebar ke beberapa komoditas seperti padi sebanyak 25.043 orang, jagung sebanyak 13.751 orang, sawit sebanyak 15.251 orang, tebu sebanyak 7.556 orang, hortikultura sebanyak 3.152 orang, dan perkebunan rakyat sebanyak 1.721 orang.
Pupuk Indonesia, dikatakan Supriyoto sangat mengapresiasi Kementerian BUMN dan seluruh stakeholder yang terlibat pada program Makmur. Menurutnya, dukungan serta arahan semua pihak yang terlibat sangat berkontribusi pada program yang memiliki makna Mari Majukan Usaha Rakyat ini.