news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

HM Sampoerna Raup Laba Rp 13,72 Triliun di 2019, Naik 1,33 Persen

31 Maret 2020 11:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pekerja sedang melinting rokok di House of Sampoerna Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Para pekerja sedang melinting rokok di House of Sampoerna Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Emiten produsen rokok Djie Sam Soe, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) atau HM Sampoerna membukukan laba bersih sebesar Rp 13,72 triliun selama 2019. Naik tipis 1,33 persen dibanding laba tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp 13,54 triliun.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Selasa (31/3), selain laba bersih yang hanya naik tipis, diketahui pendapatan HMSP juga menurun 0,63 persen menjadi Rp 106,06 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 106,74 triliun. Meski demikian, di sisi lain perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi Rp 79,93 triliun, dari sebelumnya Rp 81,25 triliun.
Dengan kenaikan tipis laba perusahaan, laba bersih per saham (earnings per share) juga naik menjadi Rp 118 per saham dari dari yang sebelumnya tercatat sebesar Rp 116 per saham.
Sepanjang tahun lalu, penjualan terbesar HMSP masih ditopang dari pasar lokal, khususnya produk sigaret kretek mesin (SKM). Penjualan SKM tercatat naik dari Rp 74,29 triliun pada 2018 menjadi Rp 74,39 triliun pada 2019.
Jajajaran Direksi PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Foto: Selfy Momongan/kumparan
Sedangkan untuk pendapatan sigaret kretek tangan (SKT), turun tipis menjadi Rp 19,69 triliun, dari sebelumnya Rp 20,61 triliun pada 2018. Lalu penjualan sigaret putih mesin (SPM) tercatat naik menjadi Rp 11,07 triliun dari sebelumnya Rp 10,90 triliun.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, penjualan untuk pasar ekspor juga hanya naik tipis menjadi Rp 408,19 miliar di 2019 dari sebelumnya Rp 408 miliar pada 2018. Sedangkan dari sisi aset, tercatat naik menjadi Rp 50,90 triliun dari tahun sebelumnya Rp 46,60 triliun.
Sebelumnya, pada 2018 lalu, HMSP mencatatkan volume penjualan sebanyak 101,4 miliar unit batang rokok sepanjang tahun. Dengan volume penjualan tahunan tersebut, perseroan mengklaim masih menguasai pangsa pasar Indonesia sebesar 33 persen.