news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Holding BUMN Farmasi Siap Datangkan Vaksin Moderna dan Sinopharm

1 Maret 2021 12:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin Moderna COVID-19.
 Foto: Eric Gaillard/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin Moderna COVID-19. Foto: Eric Gaillard/REUTERS
ADVERTISEMENT
Holding BUMN Farmasi siap mendatangkan dua jenis vaksin COVID-19 untuk keperluan vaksin gotong royong atau vaksinasi mandiri. Kedua vaksin itu adalah Moderna dan Sinopharm.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Bio Farma, Bambang Heriyanto, mengatakan vaksin Moderna dengan platform mRNA akan didatangkan oleh Bio Farma. Sedangkan vaksin Sinopharm dengan platform inactivated akan dipesan Kimia Farma.
"Saat ini Holding BUMN Farmasi sudah mulai menjajaki dan melakukan pembicaraan supply vaksin COVID-19 khusus untuk program vaksinasi gotong royong yaitu dengan Sinopharm dari Beijing China dan Moderna dari Amerika," kata Bambang dalam keterangan tertulis dikutip kumparan, Senin (1/3).
Vaksin gotong royong diperuntukan bagi para buruh dan karyawan swasta. Vaksin ini diberikan secara gratis dari masing-masing perusahaan tempat mereka bekerja.
Dengan adanya program vaksinasi gotong royong, kata Bambang, diharapkan akan mempercepat program vaksinasi agar kekebalan kelompok atau herd immunity dapat segera tercapai.
"Terpenting, vaksinasi gotong royong ini tidak akan mengganggu jalannya vaksinasi gratis yang sedang dijalankan oleh pemerintah," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Bambang menambahkan, peraturan vaksinasi gotong royong ini sudah tertuang dalam Permenkes Nomor 10 Tahun 2021, dengan jenis vaksin COVID-19 yang berbeda dengan jenis vaksin yang digunakan untuk vaksinasi program pemerintah.
Dengan demikian, mereka akan berkoordinasi erat dengan berbagai pihak, terutama Kementerian Kesehatan untuk menyiapkannya agar bisa berjalan lancar dan baik.
Sama dengan jenis vaksin untuk pemerintah, vaksin COVID-19 gotong royong pun tetap harus mendapat persetujuan penggunaan pada masa darurat (emergency use authorization), atau penerbitan nomor izin edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Vaksin Sinopharm. Foto: Shutter Stock
Adapun Bio Farma sudah menerima bulk vaksin COVID-19 dari Sinovac sebanyak 25 juta dosis yang terkirim dalam dua gelombang. Gelombang pertama sebanyak 15 juta dosis sudah tiba pada 12 Januari 2021 dan 10 juta dosis datang pada 2 Februari 2021.
ADVERTISEMENT
Supply bulk vaksin COVID-19 dari Sinovac ini akan datang secara bertahap sebesar 140 juta dosis hingga akhir Juli 2021 mendatang.
Bahan baku sebanyak 15 juta dosis sudah selesai seluruhnya diolah di fasilitas fill and finished Bio Farma. Sedangkan untuk bahan baku yang sebanyak 10 juta dosis, sudah mulai diproduksi pada 13 Februari 2021 yang diperkirakan akan selesai pada 20 Maret 2021.
Dari jumlah yang telah diproses tersebut, sampai dengan (27/2) sebanyak 20 bets pertama sudah selesai diproduksi. Badan POM sendiri, sudah mengeluarkan lot release untuk 8 bets atau setara 7,2 juta dosis, yang akan didistribusi ke 34 provinsi.
"Berdasarkan evaluasi hingga saat ini, semuanya masih terkendali dan berjalan dengan baik sesuai rencana, termasuk pendistribusian ke lokasi-lokasi terluar dan terpencil," kata Bambang.
ADVERTISEMENT