Holding BUMN Tambang Siapkan Belanja Modal Rp 25 T

22 Januari 2020 20:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut PT Inalum Orias Petrus Moedak di PLTA Tangga. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirut PT Inalum Orias Petrus Moedak di PLTA Tangga. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Holding BUMN Pertambangan, Mind Id menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun ini sebanyak Rp 25 triliun pada tahun 2020. Manajemen akan menggunakan dana belanja modal untuk mengembangkan produksi.
ADVERTISEMENT
"Dari sisi rencana kami membutuhkan capex Rp 24 triliun - 25 triliun," ujar Direktur Utama Mind Id, Orias Petrus Moedak saat ditemui di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (22/1).
Ia mengatakan salah satu pengembangan produksi yaitu memproses bauksit menjadi alumina. Pengembangan bisnis ini bertujuan mengurangi ketergantungan impor.
"Inalum smelter great alumina refinery di mana kami akan memproses bauksit jadi alumina dan ini sangat membantu karena Inalum selama ini mengimpor alumina sehingga kami harap mengurangi impor alumina. Dari bauksit kami ekspor lalu impor balik hasilnya," imbuhnya.
Ilustrasi Smelter Foto: Wikimedia Commons
Sementara itu berdasarkan catatan perseroan, hingga kuartal III 2019, ekuitas perusahaan naik sebesar 2 persen atau menjadi Rp 75 trilun dibanding periode sama pada tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan aset perusahaan yang turut mengalami kenaikan sekitar 62 persen atau menjadi Rp 170,6 triliun dibanding periode sama pada tahun sebelumnya.
Dari sisi pendapatan menunjukkan kinerja positif hingga kuartal III 2019 yaitu Rp 60,5 triliun atau naik 25 persen dibanding periode sama pada tahun sebelumnya.
Sayangnya, laba bersih Mind Id mengalami penurunan cukup signifikan 89 persen menjadi Rp 800 miliar hingga kuartal III 2019 dibanding periode sama pada tahun sebelumnya.
"Secara jangka pendek kita harus sama-sama menahan diri. Memang kita melihat hasil kinerja keuangan ini kok turun ya. Ini sesuatu yang memang sesuai dengan perhitungan bahwa kita akan turun di dalam 2-3 tahun," ucapnya.