Hotel di Yogya Sepi Gara-gara Corona, Pengusaha Minta Insentif Pajak

10 Maret 2020 20:47 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Tugu Yogya pada Senin, (9/12). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Tugu Yogya pada Senin, (9/12). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus positif virus corona di Indonesia berdampak pada industri perhotelan, tak terkecuali DI Yogyakarta. Okupansi hotel di Kota Gudeg ini pun turun hingga 35 persen. Menghadapi hal ini Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Internasional (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono meminta adanya kebijakan khusus dari pemerintah daerah, yakni pembebasan pajak.
ADVERTISEMENT
"Minta pemda untuk merealisasikan pajak 0 persen, itu bukan untuk hotel tapi konsumen untuk menarik pariwisata," katanya, Selasa (10/3).
Pihaknya berharap dengan pajak 0 persen ini biaya sewa kamar hotel jadi lebih murah. Sekarang pihaknya tidak bisa serta merta memotong harga jika belum ada aturannya.
"Sekarang konsumen masih bayar pajak. Salah kalau kita sudah memotong," kata dia.
Ilustrasi Kamar Hotel Foto: Shutter Stock
Saat ini hotel-hotel di DIY sangat bergantung pada wisatawan domestik. Hanya saja, banyak pemda yang melarang warganya berpergian. Beruntung, Pemda DIY melalui dinas pariwisata telah mengeluarkan surat bahwa DIY masih aman dari corona. Surat itu keluar 9 Maret lalu.
"Sekarang saya ada di Bandung baru travel dialog. Yang diadakan dinas pariwisata terungkap ada jaminan pemerintah DIY aman. Ada minta surat dari resmi dari pariwisata. Kita sampaikan, kita berikan suratnya. Cara-cara seperti ini untuk menyakinkan pemerintah setempat yang melarang ke Yogya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menjelaskan bahwa Yogyakarta masih aman dan siap dikunjungi wisatawan. Hal tersebut berdasar pada keterangan dan data dari Dinas Kesehatan DIY bahwa sampai saat ini belum ada warga masyarakat ataupun wisatawan di Yogyakarta yang dinyatakan positif terpapar virus Corona (COVID-19).
"Kesiapan fasilitas kesehatan disertai dengan SDM Kesehatan yang profesional di 4 Rumah Sakit Rujukan , 74 Rumah Sakit lainnya dan 121 puskesmas siap," jelasnya dalam keterangan tertulisnya.
Industri dan destinasi wisata juga memastikan adanya fasilitas cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Selain itu pihaknya memastikan pembersihan secara berkala pada fasilitas umum seperti bandara, terminal, stasiun, hotel, restoran, dan lain sebagainya.
Sementara salah satu event internasional yang ditunda adalah Yogya International Travel Mart (JITM) 2020. Event tersebut mempertemukan para travel agent dari luar negeri. Event tersebut ditunda hingga Bulan Juli.
ADVERTISEMENT
"Setelah virus itu menyebar membuat 40 (pembeli) itu melakukan cancel. Jadi 30 pun masih wait and see. Kami putuskan untuk di-postpone sampai dengan Bulan Juli," katanya.