Hotel hingga Kos-kosan di Yogya Berguguran, Banyak Dijual via Online

8 Februari 2021 8:49 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi new normal di hotel. Foto: Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi new normal di hotel. Foto: Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung nyaris satu tahun begitu memukul sektor perhotelan. Puluhan hotel di Yogyakarta mulai berguguran dan terancam bangkrut.
ADVERTISEMENT
Ngos-ngosan menanggung beban operasional di tengah sepinya okupansi, bahkan membuat pengusaha mulai menjual hotel dan restoran mereka via online.
Kondisi tersebut rupanya terjadi pada pengusaha kos-kosan yang mulai kehilangan penyewa. Berikut rangkumannya:

50 Hotel dan Restoran di Yogyakarta Tutup

Ketua PHRI Yogyakarta, Deddy Pranowo Eryono, mengatakan saat ini sudah 50 hotel dan restoran yang tutup lantaran tak kuat menanggung beban operasional.
Kondisi itu, kata Deddy, semakin sulit lantaran mereka memang sudah berupaya menambal biaya operasional sejak 10 tahun terakhir.
"171 hotel dan resto masih beroperasi terengah-engah. Yang 100-an memang memutuskan tidak beroperasi tapi menunggu COVID-19 ini. Yang 50 menyatakan mati," katanya kepada kumparan, Rabu (3/2).
Ilustrasi Kamar Kos. Foto: Shutterstock
Sejumlah Hotel Mulai Dijual Secara Online
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil penelusuran PHRI Yogyakarta, diketahui sejumlah hotel sudah mulai ditawarkan lewat marketplace. Ini dilakukan untuk mendapatkan dana membayar gaji hingga pesangon karyawan.
"Mereka menyatakan sudah tidak kuat karena beban operasionalnya tinggi. Biaya disinfektan harus continue, PLN, gaji karyawan, BPJS, pajak. Ini yang memberatkan mereka, jalan satu-satunya ya menawarkan," jelasnya.
Ribuan Kos-kosan juga Dijual Online
Tak cuma hotel dan restoran, ribuan kos-kosan di Yogyakarta juga sudah mulai ditawarkan via online. Bisnis penyewaan kamar ini dijual dengan harga dari Rp 1 miliar sampai Rp 12 miliar.
Kondisi ini terjadi lantaran kian tergerusnya tingkat hunian kos. Sebagian mahasiswa yang menempuh pendidikan di sana, juga telah lama pulang ke daerah masing-masing.