Hungaria Mau Investasi Rp 1,26 T untuk Bangun Teknologi Tol di RI

24 Januari 2020 11:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembayaran tol. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembayaran tol. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Investor Hungaria menyiapkan USD 90 juta atau Rp 1,26 triliun (kurs Rp 14.000) untuk membangun sistem teknologi Multi Lane Free Flow (MLFF) di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jika teknologi MLFF diterapkan, masyarakat tak perlu berhenti tapping uang elektronik di gerbang tol saat melakukan pembayaran. Harapannya, antrean di gerbang tol dapat semakin lancar.
"Perkiraan biaya sekitar USD 90 juta. Namun nanti akan tergantung proses lelang dengan kompetisi," kata Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hungaria Peter Szijjarto berdasar keterangan tertulis, Jumat (24/1).
Sementara itu, Direktur Perumusan Kebijakan dan Evaluasi Kementerian PUPR Herry TZ menambahkan, investor asal Hungaria menawarkan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS).
"Jika dibandingkan dengan RFId (Radio Frequency Identification) yang telah diterapkan saat ini membutuhkan alat pembaca di setiap tempat, tapi kalau satelit alat pembacanya tidak harus di setiap tempat. Sehingga bisa lebih murah," ucapnya.
Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti (Astra Tol Tangerang-Merak) Krist Ade Sudiyono (kiri) mengawasi uji coba sistem pembayaran tol tanpa berhenti (electronic collection free flow) di Serang Timur, Banten, Senin (18/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
GNSS merupakan sistem pembayaran yang menggunakan alat yang dipasang di mobil dan dibaca lewat satelit. Penggunaan GNSS banyak diterapkan di negara Eropa Timur, termasuk Hungaria.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Herry menyatakan penerapan teknologi nirsentuh pada gerbang tol akan dilakukan secara bertahap dengan peralihan ke sistem RFId terlebih dulu.
"Kalau teknologi MLFF nanti semua kendaraan harus diregistrasi terlebih dulu, sehingga pada tahap awal akan dipakai dulu sistem RFId untuk meregister. Setelah semua 100 persen terdaftar baru pindah ke GNSS," ungkapnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menambahkan, proses lelang implementasi MLFF akan dimulai April 2020. Sementara pengumuman pemenang ditarget pada akhir 2020.
Kementerian PUPR telah menerima prakarsa proyek jalan tol tersebut dari perusahaan asal Hungaria, yakni Roatex Ltd Zrt dan telah disetujui sebagai pemrakarsa proyek sejak 31 Oktober 2019 lalu.
Saat ini Roatex Ltd Zrt sedang menyempurnakan studi kelayakan dan penyiapan dokumen badan usaha yang akan melaksanakan dan mengelola pembayaran nontunai MLFF.
ADVERTISEMENT