Hunian TOD Adhi Commuter Properti Sudah Terjual 58,1 Persen Saat Presale

16 September 2021 12:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana proyek pembangunan LRT di Jakarta, Rabu (18/8/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Suasana proyek pembangunan LRT di Jakarta, Rabu (18/8/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PT Adhi Commuter Properti (ADCP) sedang mengembangkan proyek hunian berbasis Transit Oriented Development (TOD). Hunian tersebut membuat masyarakat dengan mudah mengakses transportasi publik.
ADVERTISEMENT
Direktur Pemasaran Adhi Commuter Properti, Indra Syahruzza, mengungkapkan animo masyarakat untuk hunian konsep TOD terbilang tinggi. Penjualan presale untuk proyek-proyek ADCP sudah sebesar 58,1 persen untuk 11 proyek yang saat ini dikembangkan.
“Hal ini menunjukkan permintaan yang kuat untuk kelas akses residensial berkonsep TOD yang terletak di simpul-simpul transportasi utama. Sekaligus membuktikan bahwa konsep TOD menarik sebagai tujuan investasi,” kata Indra saat konferensi pers secara virtual, Kamis (16/9).
Presiden Jokowi masuk ke dalam rangkaian kereta LRT saat meninjau perkembangan proyek LRT di Stasiun TMII, Jakarta Timur, Rabu (9/6). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADCP memiliki proyek TOD yang terletak di di Jabodetabek. Seluruh kawasan itu total lebih dari 54.000 unit dengan landbank sebesar 140 hektar, yaitu LRT City Bekasi-Eastern Green, LRT City Bekasi-Green Avenue, LRT City Jatibening, LRT City MTH, LRT City Tebet, LRT City Ciracas, LRT City Cibubur, LRT City Sentul, Adhi City Sentul, serta Grand Central Bogor-Member of LRT City, Cisauk Point-Member of LRT City, Oase Park-Member of LRT City.
ADVERTISEMENT
Indra mengungkapkan konsep hunian TOD sudah diterapkan di Hongkong, Tokyo, Singapura, Beijing, dan Copenhagen. Ia merasa pihaknya memiliki proses yang sangat terstruktur dan efisien pada cash conversion cycle.
Dalam pengembangan proyek dari mulai start konstruksi sampai dengan serah terima membutuhkan waktu sekitar 18 sampai 24 bulan untuk landed house atau rumah tapak. Sementara untuk proyek hunian bertingkat sekitar 36 bulan.
“Pada dasarnya kami memiliki siklus pendapatan yang cukup cepat disertai dengan metode pengembangan yang efisien dan periode launch to transfer untuk menjaga pertumbuhan fundamental bisnis yang positif,” ujar Indra.