Hutama Karya Ajukan PMN Rp 30,56 T di 2023, Percepat Pembangunan Tol Sumatera

15 Juni 2022 21:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PT Hutama Karya (HK). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PT Hutama Karya (HK). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto mengusulkan alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 30,56 triliun pada anggaran 2023. Usulan ini dikemukakan dalam rapat kerja BUMN dengan komisi VI DPR RI pada Rabu (15/6).
ADVERTISEMENT
Budi menjelaskan, saat ini rencana PMN untuk Hutama Karya masih dalam tahap pengajuan. Perusahaan berharap proses pengajuan dapat diterima sesuai jadwal demi percepatan pembangunan ruas-ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
"Jalan tol di Sumatera sebenarnya secara kelayakan keuangan tidak memenuhi, tetapi dalam kelayakan ekonomi memenuhi. Sehingga dalam pembangunan jalan tol ini kami membaginya ke dalam beberapa tahap," ungkap Budi.
Foto udara simpang susun yang menghubungkan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih dan Palembang-Indralaya saat proses pembangunan di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan. Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Jalan Tol Trans Sumatera tahap 1 seperti, Ruas Binjai - Langsa Rp 1 ,09 triliun, Ruas Indralaya - Muara Enim Rp 1,02 triliun, Ruas Kisaran - Indrapura Rp1,17 triliun, Kuala Tanjung - Parapat Rp 3,03 trilin.
Kemudian, Ruas Bengkulu - Tb. Penanjung Rp 266 miliar, Ruas Sigli - Banda Aceh Rp 952 miliar, Ruas Padang - Sicincin Rp 5,33 triliun, Ruas Pekanbaru - Pangkalan Rp 797 miliar. Dimulai juga pembangunan ruas JTTS tahap dua, seperti Ruas Betung - Tempino - Jambi Rp 8,96 triliun dan ruas Junction Pekanbaru - Bypass Pekanbaru Rp 7,90 triliun.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/6), Wakil Direktur Utama Hutama Karya Aloysius Kiik Ro menyebut, Sumatera merupakan penghasil Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar kedua setelah Jawa. Sehingga, perlu adanya peningkatan konektivitas untuk dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan lewat Jalan Tol Trans Sumatera.
Foto udara simpang susun yang menghubungkan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih dan Palembang-Indralaya saat proses pembangunan di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan. Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Selain itu, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera diharapkan akan mampu meningkatkan perekonomian Indonesia melalui penambahan penerimaan fiskal negara, munculnya pusat perekonomian baru, dan peningkatan pendapatan rumah tangga di sepanjang koridor.
"Rencananya, di sepanjang koridor jalan tol akan dibangun kawasan industri, misalnya Kawasan Industri Binjai. Adanya JTTS juga bisa meningkatkan minat investor menanamkan modalnya di pulau Sumatra," jelas Aloysius.
Jalan Tol Trans Sumatera juga menjadi pemantik terhadap pariwisata setempat. Dengan adanya Jalan Tol Trans Sumatera waktu tempuh perjalanan di Sumatera akan menjadi lebih efisien. Misalnya, dari Bakauheni sampai dengan Palembang waktu tempuh yang sebelumnya kurang lebih 10 jam menjadi 4,5 jam.
ADVERTISEMENT
"Dan juga pembangunan JTTS diproyeksikan akan mampu menyerap tenaga kerja sampai dengan 2,3 juta orang selama masa konsesi jalan tol," pungkasnya.