Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Investor Lirik Aset di Jakarta Jadi Disneyland

14 Februari 2020 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan berjalan di atas Canopy Bridge Bukit Bangkirai di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan berjalan di atas Canopy Bridge Bukit Bangkirai di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Pemerintah sudah menetapkan Ibu Kota Negara pindah ke Kalimantan Timur. Pemindahan rencananya dilakukan bertahap pada 2024.
ADVERTISEMENT
Karena ibu kota negara pindah, Jakarta tak lagi primadona. Tapi, pemerintah tak ingin kota ini redup sebab jumlah aset gedung di Jakarta mencapai Rp 1.400 triliun.
Direktur Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Encep Sudarwan mengatakan, rupanya para investor swasta sudah melirik gedung-gedung yang ada di Jakarta untuk berubah fungsi. Salah satunya mengubah jadi kawasan wisata Disneyland seperti di luar negeri.
"Kita sudah undang para investor, sharing lah. Ada ide nih katanya Jakarta mesti ada international brand soal wisata. Di Indonesia kan belum ada tuh Universal, Disneyland belum ada, Legoland belum ada," kata dia di Gedung DJKN, Jakarta, Jumat (14/2).
Disneyland Hong Kong. Foto: Getty Images
Kata dia, ada juga investor yang sudah melirik beberapa gedung pemerintah seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Karena lokasinya bersebelahan dengan Mal fX Senayan, investor tertarik menggabungkannya.
ADVERTISEMENT
Investor juga tertarik pada Gedung DPR RI. Luasnya wilayah kawasan Parlemen itu menarik untuk difungsikan lain oleh investor. Tak hanya di pusat, investor juga melirik kawasan timur Jakarta untuk diubah.
"Jadi aset-aset itu kita manfaatkan bukan dijual, misalnya kasih konsensi 30 tahun. Jadi banyak ide, kami kumpulkan bagaimana Jakarta tetap hidup," ucapnya.
Akan tetapi Encep belum mau mengungkapkan siapa saja investor yang tertarik. Sebab menurutnya, ada juga investor yang mempertanyakan kepastian pindah ibu kota.
Meski begitu, Encep bilang, investor selalu lebih tahu duluan tentang rencana alih gedung-gedung pemerintah dan parlemen karena pemindahan ibu kota baru.
"Ini sudah kita petakan mana saja yang bisa kita manfaatkan. Ini ingin Jakarta hidup juga masterplan-nya. Jadi kita ingin juga pertahankan aset di Jakarta apakah masih dipakai atau kerja sama dengan swasta sehingga nanti ada penerimaan," jelas dia.
ADVERTISEMENT