news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

ID FOOD Mau Genjot Produksi Gula Konsumsi hingga 400 Ribu Ton di 2025

29 Juli 2022 15:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gula pasir. Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gula pasir. Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
ADVERTISEMENT
BUMN Holding Pangan ID FOOD berniat mewujudkan keinginan Pemerintah untuk swasembada gula konsumsi untuk memenuhi kebutuhan nasional. Saat ini kebutuhan konsumsi nasional mencapai 3,2 juta ton, sementara produksi gula konsumsi hanya mampu mencapai 2,3 juta ton. Artinya, ada selisih sekitar 850 ribu ton untuk mencapai target swasembada tersebut.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir telah mengamanahkan agar BUMN dapat menjadi bagian untuk mewujudkan swasembada gula konsumsi. Untuk itu, Frans memastikan pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan produksi gula konsumsi sebesar 400 ribu ton di tahun 2025.
“Dari 2,3 juta ton gula produksi nasional yang dihasilkan BUMN sekitar 1,04 juta ton yaitu kontribusi ID FOOD dan PTPN Holding, ID FOOD sendiri memproduksi sekitar 250 ribu ton, per tahun, artinya kontribusi kepada produksi nasional sekitar 11 persen yang dihasilkan dari tiga Anak perusahaan yaitu PT PG Rajawali I , PG Candi Baru, dan PT PG Rajawali II di Cirebon dengan enam Pabrik Gula yang saat ini aktif beroperasi,” kata Frans melalui keterangan tertulis, Jumat (29/7).
ADVERTISEMENT
Untuk menggenjot kontribusi terhadap produksi gula nasional, Frans mengungkapkan ID FOOD akan membuka peluang sinergi dengan private sector. Sehingga diharapkan tahun 2025 ID Food bisa menyumbang produksi hingga 400 ribu ton.
"Sebagian lagi nanti dilakukan sinergi dengan PTPN Holding agar defisit produksi gula konsumsi sebanyak 850 ribu ton tadi dapat tercukupi," ujar Frans.
Frans melanjutkan strategi yang dilakukan agar mencapai produksi tersebut yaitu dengan menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah terkait penyediaan lahan atau perbaikan hulu pangan untuk bahan baku tebu. Hal itu agar ketersediaan bahan baku tercukupi.
“Untuk memproduksi 250 ribu ton gula dipenuhi dari 43.000 ha ladang tebu yang sebagian besar bermitra dengan petani dan sekitar 13.000 ha adalah dari lahan milik RNI/ID FOOD, sehingga kedepannya lahan tebu sinergi dengan petani tebu akan ditingkatkan hingga 60.000 Ha, dengan catatan melakukan perbaikan di on farm sampai off farm,“ imbuhnya.
ID Food pasok minyak goreng dan gula melalui tol laut. Foto: ID Food
Dari perbaikan tersebut, kata Frans, diharapkan rendemen yang dihasilkan dapat meningkat menjadi 8,6 dari saat ini 7,3. Untuk mencapai semua langkah dalam mendukung perkuat gula, saat ini BUMN membentuk ekosistem di antara pelaku usaha pertanian yang disebut Program Makmur sinergi BUMN
ADVERTISEMENT
Frans mengatakan program itu membuat terjadinya kolaborasi dalam mewujudkan swasembada pangan khususnya gula. Faktor pendukung lainnya untuk mendukung swasembada gula di antaranya ID FOOD, sebagai produsen gula pertama yang menyediakan fasilitas sistem resi gudang, sehingga dapat digunakan oleh petani, peternak, dan nelayan saat mereka panen raya.
“Jadi sistem resi gudang ini untuk membantu petani kita seandainya ada gagal lelang atau harga jatuh ke bawah,” pungkas Frans.