IHSG Diprediksi Melemah Akibat Dibayangi Aksi Ambil Untung

10 Juni 2020 7:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah dalam perdagangan hari ini, Rabu (10/6).
ADVERTISEMENT
Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan, memproyeksi IHSG akan bergerak di level support 4.949 dan level tertinggi 5.181 sepanjang perdagangan hari ini. Selasa (9/6) kemarin, IHSG ditutup melemah di level 5.035,05 atau turun 0,71 persen.
Menurut Dennies, indeks saham gabungan bergerak melemah terindikasi adanya profit taking setelah bergerak di area jenuh beli. Sejauh ini masih minim sentimen sehingga rentang penguatan cukup terbatas.
"IHSG diprediksi melemah. Diperkirakan koreksi masih akan berlanjut didorong oleh profit taking," tulis Dennies dalam risetnya, Rabu (10/6).
Selain itu, dari sisi global ada kekhawatiran OPEC akan memberhentikan pemangkasan produksi minyak pada akhir Juni. Sedangkan dari dalam negeri, sentimen masih minim dan investor akan fokus menanti pernyataan The Fed terkait suku bunga.
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: Antarafoto
Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan IHSG terlihat sedang melewati fase konsolidasi wajar pasca mengalami kenaikan pada beberapa hari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, peluang tekanan terlihat masih cukup besar hingga beberapa waktu mendatang. Namun momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek.
"Hari ini IHSG berpotensi terkoreksi," ujarnya.
Berikut beberapa saham unggulan yang direkomendasikan William: PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).