IHSG Diprediksi Melemah, Cermati Saham-saham Ini

24 Juni 2019 7:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah hari ini. Menurut Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan, laju IHSG akan bergerak di level support 6.230 dan level tertinggi 6.396.
ADVERTISEMENT
Kemarin, Jumat (21/6), IHSG ditutup melemah di level 6.315,44 atau turun 0,32 persen. Menurut Dennies, IHSG ditutup melemah dipengaruhi aksi profit taking. Secara teknikal penguatan sudah terbatas sehingga perdagangan hari ini mengalami pelemahan.
“IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal candlestick IHSG membentuk doji setelah menguat dua hari sebelumnya,” tulis Dennies dalam risetnya, Senin (24/6).
Selain itu, indikator stochastic bergerak di area overbought menandakan rentang penguatan sudah terbatas dan ada indikasi akan melemah dalam jangka pendek.
Ilustrasi IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sementara itu, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pola pergerakan IHSG masih terlihat berada dalam fase konsolidasi wajar.
Namun peluang kenaikan IHSG dinilai masih cukup besar. Hal ini ditunjang oleh capital inflow yang secara year to date (ytd) cukup signifikan mengalir ke dalam pasar modal Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, fundamental perekonomian yang stabil, juga memberikan daya tarik bagi investor untuk terus berinvestasi ke pasar modal Indonesia.
“Hari ini IHSG berpotensi naik,” ujarnya.
Berikut beberapa menu saham unggulan yang direkomendasikan William: PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT Telekomunikasi Indonesia Persero (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Pembangunan Timur Tbk (BJTM).