IHSG Diprediksi Melemah, Investor Lakukan Aksi Ambil Untung

9 Desember 2022 7:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melihat layar pergerakan saham pada gawainya di Jakarta, Kamis (24/2/2022).  Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat layar pergerakan saham pada gawainya di Jakarta, Kamis (24/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan hari Jumat (9/12). Pada penutupan hari Kamis (8/12), IHSG melemah 14,52 poin (0,21 persen) ke level 6.804,227.
ADVERTISEMENT
Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, memperkirakan level support IHSG berada di 6.69, 6.655 dan 6.600. Sedangkan level resistennya di 6.868, 6.912 dan 7.000.
“IHSG diperkirakan dapat mengalami rebound namun masih berpeluang melanjutkan struktur koreksi wave menurut skenario pola koreksi triangle menuju 6.655 sebagai support berikutnya apabila IHSG di bawah 6.868,” tulis Ivan dalam risetnya, Jumat (9/12).
Sementara itu, Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksi IHSG berpotensi rebound dengan rentang 6.650 – 6.850. Pada intraday kemarin, IHSG mencatatkan capital outflow cukup besar yakni senilai Rp 2 triliunan melihat volatilitas yang terjadi dalam sepekan terakhir.
Pilarmas Investindo Sekuritas mengamati gerak IHSG yang terkonsolidasi sejak akhir Oktober lalu memang sudah memberikan kewaspadaan terhadap kemungkinan yang akan terjadi. Mekanisme pasar yang terjadi, aksi ambil untung atau profit taking para investor untuk memperoleh likuiditas memang cukup wajar.
ADVERTISEMENT
Hal ini sekaligus mengindikasikan bahwa sikap para pelaku pasar tampak khawatir melihat kondisi pasar yang bergejolak. IHSG seakan kehilangan daya tahannya di mana terus jebol hingga menyentuh level psikologis 6.800-an, kami melihat penurunannya kemarin sudah mulai landai,” ungkapnya.
Pilarmas Investindo Sekuritas mencermati kondisi global dan dalam negeri saat ini cukup memprihatinkan. Dari sisi global, konflik geopolitik terus memanas di mana potensi penggunaan senjata nuklir Rusia meningkat, kenaikan suku bunga agresif, tren COVID-19 yang meningkat, neraca dagang China yang mengalami penurunan, bank-bank besar global yang juga berencana melakukan efisiensi melalui layoff sebagai langkah antisipatif menghadapi ketidakpastian global yang tinggi.
Negara dengan ekonomi terkuat ketiga atau Jepang pun sudah menunjukkan perlambatan ekonomi yang tercermin dari rilis pertumbuhan ekonominya yang terkontraksi sebesar minus 0,2 persen secara kuartalan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kondisi global yang masih belum menentu dapat berpengaruh terhadap fleksibilitas gerak ekonomi dalam negeri. Pada saat yang sama, COVID-19 di dalam negeri juga meningkat, penurunan saham berkapitalisasi besar yang bobotnya cukup besar terhadap IHSG baik dari sektor perbankan maupun teknologi, dan sejumlah data ekonomi yang mengalami penurunan tren seperti laporan indeks keyakinan konsumen yang kembali turun namun masih dalam level optimis.
“Kami melihat kondisi ini menjadi momentum untuk masuk agar dapat memperoleh potensi capital gain yang lebih menarik. dengan situasi dan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, didukung oleh fiskal berjalan yang sehat, hal ini tentu akan menjadi kunci bagi perkembangan ekonomi Indonesia selanjutnya,” jelas Pilarmas Investindo Sekuritas.
ADVERTISEMENT
Adapun beberapa saham yang direkomendasikan Pilarmas Investindo Sekuritas, yaitu INCO, HRUM, dan MAPI.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.