IHSG Diprediksi Menguat, Didorong Wall Street dan Melonjaknya Harga Komoditas

7 Mei 2024 7:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Selasa (7/5). Pada perdagangan Senin (6/5), IHSG ditutup menguat 1,16 poin atau 0,02 persen ke level 7.135.
ADVERTISEMENT
CGS International Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variasi cenderung menguat dengan kisaran support 7.100/7.065 dan resistance 7.170/7.210.
“Kembali menguatnya indeks di bursa Wall Street seiring optimisme akan pemangkasan suku bunga acuan diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar,” tulis dalam riset CGS International Sekuritas, Selasa (7/5).
CGS International Sekuritas Indonesia melanjutkan, naiknya beberapa harga komoditas seperti minyak mentah, emas, gas dan bubur kertas berpeluang menjadi tambahan sentimen positif di pasar. Sementara itu masih besarnya tekanan aksi jual investor asing diprediksi akan menjadi katalis negatif untuk IHSG.
Senada, Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.090–7.170. Potensi koreksi berpotensi terjadi hari ini, karena tensi geopolitik kembali meningkat.
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis pertumbuhan perekonomian Indonesia atau Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I 2024 yang tercatat sebesar 5,11 persen yoy.
“Apakah pertumbuhan ekonomi ini akan konsisten pada kuartal berikutnya? Karena seperti yang kita ketahui, kuartal kedua memiliki lebih banyak volatilitas, khususnya datang dari tensi geopolitik dan naiknya tingkat suku bunga Bank Indonesia di level 6,25 persen,” kata Pilarmas Investindo Sekuritas.
Tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas mencermati rupiah mengalami penguatan. Namun demikian, tren daya beli dan konsumsi berpotensi berubah. Pemerintah diharapkan dapat memitigasi hal tersebut untuk menjaga pertumbuhan ekonomi konsisten di atas 5 persen.
CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham GOTO, ARTO dan BSDE. Sedangkan top picks saham dari CGS International Sekuritas Indonesia antara lain ASSA, TKIM, INCO, MDKA, AKRA dan BRIS.
ADVERTISEMENT