news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Hari Ini

3 Juli 2020 8:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat hari ini. Menurut Head of Research MNC Sekuritas, Edwin Sebayang, laju IHSG akan bergerak di level support 4.916 dan level tertinggi 5.000 sepanjang perdagangan hari ini. Kemarin, Kamis (2/7), IHSG berhasil ditutup menguat 1,07 persen di level 4.966,78. Menurut Edwin, IHSG diprediksi kembali melanjutkan penguatan hari ini.
ADVERTISEMENT
“Cukup banyak sentimen positif penggerak IHSG untuk menguat dalam perdagangan Jumat ini. Secara valuasi banyak saham sangat menarik untuk dibeli,” tulis Edwin dalam risetnya, Jumat (3/7).
Beberapa sentimen positif tersebut yaitu naiknya harga komoditas seperti minyak, batu bara, emas, nikel, timah dan CPO. Menurut Edwin jika investor ingin melakukan pembelian atau Swing Trade maka dapat fokus pada saham dari sektor Konsumer, FMCG, Konstruksi, Properti, Bank dan Logam dalam perdagangan Jumat ini.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Senada, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari fase konsolidasi wajar. Namun peluang tekanan masih cukup besar mengingat hingga saat ini para investor asing masih mencatatkan capital outflow.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas turut mewarnai pergerakan IHSG. “Hari ini IHSG berpotensi bergerak menguat terbatas,” ujarnya.
Berikut beberapa menu saham unggulan yang direkomendasikan William: PT Telekomunikasi Indonesia Persero (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).