IHSG Diproyeksi Melemah, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Hal tersebut tersebut terjadi lantaran saham-saham rate-sensitive terutama pada bank, diperkirakan masih bisa melanjutkan penguatan pada Jumat (27/1) sebelum mengalami pullback wajar.
Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, mengatakan bahwa pernyataan terbaru dari ECB dan Bank of Japan mengindikasikan bahwa keduanya tidak berencana meningkatkan agresivitas pengetatan kebijakan moneternya di waktu mendatang.
“Hal ini mendukung ekspektasi bahwa The Fed hanya akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps di 1 Februari 2023,” kata Alrich dalam laporannya, Jumat (27/1).
Namun, Alrich menyebut perkiraan ini dapat berubah jika realisasi U,S Michigan Consumer Confifence Final naik ke angka 64,6 di Januari 2023 dari 59,7 di Desember 2022. Namun, Alrich menyebut perkiraan ini dapat berubah jika realisasi U,S Michigan Consumer Confifence Final naik ke angka 64.6 di Januari 2023 dari 59.7 di Desember 2022.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, ini dapat kembali mengubah ekspektasi pasar terhadap kebijakan The Fed . Ia juga merekomendasikan saham lain, seperti TLKM, MDKA, INDF, BIPI, CPIN, JPFA, MLIA, KLBF dan TOWR.
Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan bahwa pergerakan IHSG di akhir pekan ini terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya.
“Sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya, sedangkan jelang rilis kinerja beberapa emiten pada tahun 2022 akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang,” kata William dalam prediksinya.
William mengingatkan bahwa sentimen dari tercatatnya capital outflow secara year to date tetap perlu diwaspadai, jika IHSG belum mampu ditutup di atas resisten level terdekatnya maka dalam beberapa waktu mendatang IHSG akan cenderung bergerak sideways. Saham yang direkomendasikan William: BBCA, TLKM, GGRM, SMGR, AALI, BBNI, AKRA.
ADVERTISEMENT
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.