IHSG Kembali Dibuka Besok, Bakal Terimbas Konflik Geopolitik Iran-Israel?

15 April 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: Antarafoto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: Antarafoto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ekonom sekaligus mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menilai serangan drone dan rudal Iran terhadap Israel tidak berdampak pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Adapun pasar saham akan kembali dibuka pada besok, Selasa (16/4), usai cuti bersama Lebaran 2024.
ADVERTISEMENT
Pada perdagangan hari Jumat (8/4), IHSG ditutup menguat 32,482 poin atau 0,45 persen ke level 7.286,882. Menurut Bambang, pergerakan IHSG masih dipengaruhi sentimen suku bunga The Fed yang tinggi.
“Sebenarnya sebelum ramai-ramai Iran-Israel, masalah tingkat level suku bunga tinggi sebenarnya yang lebih berpengaruh terhadap IHSG,” ujar Bambang dalam webinar Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter, Senin (15/4).
Menteri Keuangan periode 2014-2016 itu menyebut, setiap ada keputusan The Fed yang dianggap tidak sesuai ekspektasi pasar modal, maka akan terjadi aliran modal asing keluar atau capital outflow.
Capital outflow dari Indonesia instrumen dua, bisa melalui Surat Berharga negara yang dimiliki investor asing maupun melalui saham,” kata Bambang.
Ekonom sekaligus Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro dalam webinar Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter, Senin (15/4/2024). Foto: Dok. Istimewa
Eks Menteri Riset dan Teknologi itu menyebut terdapat dua kelompok pemegang saham asing, yakni investor jangka panjang dan trader yang menggunakan strategi hit and run untuk mencari keuntungan.
ADVERTISEMENT
“Yang memang bergejolak kalau ada kondisi seperti ini adalah yang hit and run. Mereka langsung ke safe haven baik USD maupun US Treasury kalau bicara surat berharga,” terangnya.
Bambang memprediksi IHSG dapat tertekan akibat adanya sentimen serangan Iran terhadap Israel, namun sebagian faktor dipengaruhi dengan tingginya suku bunga The Fed.
“Kalau mau dicari sebab akibatnya gara-gara Iran-Israel ini tegang, maka US Dolar akan dicari terus, obligasi akan dicari, sehingga itu menyebabkan tekanan baik terhadap IHSG karena orang ke safe haven dan kepada rupiah,” jelasnya.
Pembagian dividen yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) diharapkan dapat meredam dampak negatif terhadap pergerakan IHSG. Saat ini banyak emiten akan menggelar RUPS dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT