Ilham Habibie Akan Suntik Bank Muamalat hingga Rp 3,2 Triliun

5 Februari 2020 19:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Muamalat. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Muamalat. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Titik terang penyelamatan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk tinggal selangkah lagi. Konsorsium Al Falah telah mendapat restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengakuisisi bank syariah pertama di Indonesia tersebut.
ADVERTISEMENT
Al Falah adalah perusahaan yang dimiliki dan didirikan oleh Ilham Habibie dan CP5 Hold Co 2 Limited. Mitra Ilham itu merupakan perusahaan investasi yang secara tidak langsung dimiliki 100 persen oleh dana yang dikelola oleh SSG Capital Management Limited (SSG), untuk tujuan berinvestasi di Bank Muamalat.
Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad Kusna Permana, mengatakan dana yang disuntikkan Ilham ke Muamalat akan lebih besar dari rencana awal. Bahkan bisa mencapai Rp 3,2 triliun jika harga per lembar sahamnya disetujui Rp 100.
"Yang lama Rp 2 triliun, yang baru kan belum tahu, bisa lebih. Boleh lebih. Apakah mau di-exercise Rp 3,2 triliun atau ditambah lagi, itu bisa saja. Rp 3,2 triliun itu kalau disepakati hitungannya Rp 100 per lembar, tapi kan tergantung shareholder," ujar pria yang akrab disapa Permana ini di Muamalat Tower, Jakarta, Rabu (5/2).
ADVERTISEMENT
Dia melanjutkan, dana itu akan masuk melalui perbitan saham baru atau right issue dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMTED). Dengan right issue ini, Ilham Habibie nantinya akan menjadi entitas pengendali Muamalat.
"Kalau diambil Rp 3,2 triliun, kurang lebih sekitar berapa ya saya lupa, sekitar 77 persenan. Pokoknya akan cukup besar, yang lama akan terdilusi," jelasnya.
Komisaris Utama PT Bank Muamalat Tbk, Ilham Akbar Habibie. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Dana dari konsorsium tersebut akan digunakan memperkuat bisnis Bank Muamalat. Permana menuturkan, nantinya model bisnis perusahaan juga akan berubah, lebih fokus ke nasabah kecil atau ritel.
"Model bisnis akan berubah. Kalau selama ini kan lebih ke korporasi besar hampir 65 persen, nanti akan fokus ke ritel. Karena sekarang kekuatan Muamalat ada di islamic side-nya, kami kuatkan di sana," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ilham Habibie enggan memberikan komentar banyak terkait proses akuisisi. Namun menurutnya, proses eksekusi itu paling cepat akan beres dalam dua bulan mendatang.
"Saya tidak bisa rinci, mohon maaf. Bisa dua bulan lagi atau lebih, saya tidak bisa berkomentar banyak," ujarnya.