Imbas Harga Telur Ayam Anjlok, Pemerintah Mau Subsidi Jagung di 3 Daerah Ini

15 September 2021 18:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pedagang telur memeriksa kondisi telur ayam yang dijualnya di pasar Kasih Naikoten, Kota Kupang, NTT, Kamis (14/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pedagang telur memeriksa kondisi telur ayam yang dijualnya di pasar Kasih Naikoten, Kota Kupang, NTT, Kamis (14/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
ADVERTISEMENT
Pemerintah akhirnya turun tangan mengatasi persoalan harga telur ayam yang terus anjlok saat ini. Hal ini juga menjadi persoalan bagi para peternak ayam petelur karena harga pakan ternak, yakni jagung, justru mengalami kenaikan.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan diminta bergerak cepat menyelesaikan persoalan tersebut usai rombongan peternak hari ini diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara, Jakarta.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan ada tiga hal utama yang menjadi keluh kesah peternak ayam petelur yang disampaikan ke Jokowi.
“Tentu saja budidayanya atau bibit yang terkait dengan kesiapan yang ada, dan bagaimana menstrategikan bibit agar tidak terjadi over kebutuhan yang ada. Yang kedua bagaimana tentang pakan dan jagung yang cenderung jagung naik harganya, dan ketiga adalah harga dari telur yang kelihatannya sekarang ini sangat-sangat rendah,” kata Syahrul di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/9).
Syahrul mengatakan, Jokowi langsung memerintahkannya untuk bergerak cepat mengatasi keluhan para peternak tersebut. Langkah utama yang diminta Jokowi adalah segera mengkondisikan perkara naiknya harga jagung.
ADVERTISEMENT
“Ada quick-quick agenda atau perintahnya kepada Mendag dan Mentan adalah melakukan langkah cepat minggu ini juga agar kebutuhan jagung, khususnya di tiga tempat yang bersoal di Klaten, Blitar, dan Lampung, bisa tertangani dengan harga yang sangat normatif,” ujar Syahrul.
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri kegiatan Silaturahmi Peternak dan Kampanye Konsumsi Ayam dan Telur 2021, di IPB Internasional Convention Center, Bogor, Kamis (3/6 Foto: Kementan RI
“Dan kalau perlu menggunakan subsidi-subsidi tertentu untuk tiga daerah sentra karena tiga daerah itu merupakan sentra peternakan,” tambahnya.
Syahrul juga diminta agar jagung bisa terdistribusi dengan baik. Ia mengatakan sebenarnya jagung ada di mana pun, tetapi sentranya ada di tempat-tempat tertentu. Sehingga distribusi jagung menjadi sorotan Jokowi.
“Oleh karena itu, distribusi dan pendekatan ini harus kami strateginya sesuai perintah Presiden tadi. Yang kedua kemungkinan di tempat itu kami cuma konsentrasi buat jagungnya langsung. Itu perintah Presiden sehingga mereka tidak harus menunggu terlalu jauh,” ungkap Syahrul.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Syahrul diharapkan bisa mengatur regulasi atau aturan yang bisa melindungi para peternak ayam petelur tersebut. Ia memastikan bakal segera mendiskusikannya, khususnya dengan Kemendag.
Selain itu, kata Syahrul, persoalan yang harus sudah mulai dipikirkan adalah tentang industri tambahan pakan.
“Jadi kita tidak tergantung dengan pabrikasi-pabrikasi tapi ada pemerintah sendiri bisa melakukan industri untuk itu. Ini tentu jangka panjang, jadi seperti itu, sehingga perputaran ini bisa dilakukan,” terang Syahrul.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi mengakui memang terjadi ketidakseimbangan di dalam industri perunggasan dalam negeri, sehingga pakan naik tetapi harga telur ayam turun. Ia memastikan bakal bersinergi dengan Kementan untuk menyelesaikan persoalan yang ada.
“Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama Kemendag dan Kementan akan membuat satu terobosan yang bisa menyeimbangkan sektor perunggasan ini. Itu yang saya bisa sampaikan dan mudah-mudahan kita akan segera menyelesaikan pada akhir minggu ini dengan terobosan tentunya untuk terutama pakan bagi perunggasan tersebut,” tutur Lutfi.
ADVERTISEMENT