Imbas Pandemi, 21.501 Unit Apartemen di Jakarta Tak Laku

19 September 2020 10:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana apartemen tempat tinggal suami Karen Idol. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana apartemen tempat tinggal suami Karen Idol. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
ADVERTISEMENT
Konsultan Properti Indonesia, Leads Property Indonesia mencatat hingga 31 Agustus 2020 sebanyak 21.501 unit apartemen tak laku di Jakarta. Salah satu penyebab penurunan permintaan lantaran pandemi COVID-19 membuat para pembeli khususnya investor khawatir.
ADVERTISEMENT
“Mayoritas karena masalah itu (pandemi),” kata CEO Leads Property Service Indonesia Hendra Hartono kepada kumparan, Sabtu (19/9).
Pelemahan pasar apartemen di Jakarta telah terjadi dalam 3 tahun. Sebelum pandemi, perlambatan ekonomi global berkontribusi terhadap permintaan properti hunian vertikal, kemudian ditambah lagi adanya pengetatan penyaluran Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).
Apartemen Green Pramuka Foto: Amanaturrosyidah/kumparan
Berdasarkan distribusi wilayah, kawasan Jakarta Selatan mendominasi apartemen tak laku dengan jumlah 9.186 unit. Disusul kawasan Jakarta Barat dengan 5.927 unit. Kemudian Jakarta Utara 2.234, dan Jakarta Pusat 1.441 unit. Khusus CBD Jakarta terdapat 2.713 unit yang merupakan apartemen dengan klasifikasi mewah.
“Luas 3 bedroom yang paling susah dijual, karena harganya tinggi dan cenderung developer tidak banting harga,” imbuhnya.
Hendra menambahkan jika hitung berdasarkan kelas, ada 16.658 unit apartemen untuk kelas menengah ke atas. Lalu kelas menengah ke bawah ada 4.843 unit.
ADVERTISEMENT
“Pada umumnya apartemen middle low cepat terserap oleh pasar,” imbuhnya.