Imbas Pandemi, AirAsia Potong Gaji 533 Karyawannya

24 Agustus 2020 10:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seragam baru AirAsia Foto: Instargram:
zoom-in-whitePerbesar
Seragam baru AirAsia Foto: Instargram:
ADVERTISEMENT
Manajemen AirAsia Indonesia mengambil beberapa langkah dalam mengatasi dampak serangan virus corona ke perusahaan. Strategi yang dilakukan seperti dengan adanya pemotongan gaji karyawan.
ADVERTISEMENT
Manajemen memastikan pemotongan gaji itu sudah menjadi kesepakatan seluruh karyawan agar operasional penerbangan kembali bisa berjalan.
“Salah satunya adalah penyesuaian jam kerja terhadap 533 karyawan yang dikonversikan menjadi penyesuaian gaji. Inisiatif ini dilakukan atas kesepakatan bersama untuk mendukung agility perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian situasi, termasuk potensi perpanjangan pembatasan perjalanan di beberapa wilayah dan belum normalnya permintaan,” tulis Manajemen AirAsia dalam laporannya ke IDX yang diunggah di idx.co.id, dikutip kumparan pada Senin (24/8).
Manajemen berharap keputusan itu bisa berkontribusi kepada masyarakat dengan menyediakan layanan penerbangan yang terjangkau. Sementara itu terkait personel, sampai bulan Agustus 2020 ada sebanyak 1.621 karyawan. Jumlah tersebut ada perubahan sebanyak 67 orang apabila dibandingkan dengan personel per 31 Desember 2019.
ADVERTISEMENT
“Perubahan jumlah karyawan ini disebabkan oleh pengunduran diri secara sukarela yang dilakukan oleh 33 orang karyawan selama bulan Januari-Juli 2020 serta 6 orang yang kontraknya sudah berakhir pada 31 Maret 2020,” tulis manajemen AirAsia.
“Selain itu terdapat 11 orang yang status kepegawaiannya dipindahkan ke entitas grup AirAsia dan 7 orang yang kontraknya berakhir per 31 Juli 2020 serta 10 orang lainnya tidak dilanjutkan kontraknya karena adanya restrukturisasi di dalam organisasi perusahaan,” tambahnya.
Maskapai AirAsia Foto: Shutter Stock
Manajemen memastikan sudah menjalankan kewajibannya sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku terkait kondisi tersebut.
Saat ini perusahaan sudah menyiapkan strategi agar bisa bangkit lagi secara perekonomian. Sebab, pendapatan AirAsia penurunan total pendapatan perusahaan mencapai 75 persen dibanding tahun lalu di periode yang sama.
ADVERTISEMENT
Penurunan pendapatan tersebut mayoritas dipengaruhi oleh tidak beroperasinya penerbangan berjadwal mulai 1 April hingga 18 Juni 2020 yang bertepatan dengan musim puncak (peak season) perjalanan dalam dan luar negeri, antara lain Ramadan, Idul Fitri, musim dingin di Australia, dan musim libur sekolah.
“Namun, dengan pertumbuhan jumlah pemesanan sejak pengoperasian kembali yang telah mencapai lebih dari 400 persen, perseroan memproyeksikan perbaikan kinerja perusahaan dapat terjadi pada akhir tahun 2020 bertepatan dengan musim libur akhir tahun yang merupakan kompensasi dari libur lebaran yang tertunda pada pertengahan tahun,” terang Manajemen AirAsia.
Dengan begitu, AirAsia berharap dapat menyelesaikan pemenuhan kewajiban jangka pendek yang didapatkan dari utang usaha perseroan selama periode bulan Januari-Juni 2020 sebesar Rp 352 miliar.
ADVERTISEMENT
Untuk mendukung tingkat pendapatan, perseroan juga masih memfokuskan sebagian operasionalnya untuk penerbangan sewa penumpang dan kargo dan telah mengadakan 17 penerbangan sewa sejak bulan periode April hingga Juli 2020.
Optimalisasi kinerja bakal terus dilakukan manajemen AirAsia untuk mengatasi dampak yang masih berlangsung ini. Adapun upaya yang telah dilakukan oleh perseroan antara lain negosiasi ulang dengan kreditor, optimalisasi operasional di rute-rute tertentu, optimalisasi biaya dengan tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan operasional, relaksasi kewajiban dari regulator dan stakeholder.
Selain itu Perseroan bersama stakeholder penerbangan lainnya juga bersama-sama berupaya untuk meningkatkan permintaan perjalanan dan memastikan operasional yang aman, nyaman dan sehat agar kepercayaan masyarakat untuk bertransportasi udara dapat kembali pulih di tengah pandemi.
ADVERTISEMENT
“Perseroan terus berinovasi dengan memberikan layanan-layanan tambahan seperti fleksibilitas ubah jadwal, layanan rapid test terjangkau, promosi harga dan diskon,” tutur manajemen AirAsia.