Imbas Rupiah Perkasa, Masyarakat Buru Dolar AS

4 Februari 2020 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai penukaran valuta asing, Jakarta. Foto: Antara/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai penukaran valuta asing, Jakarta. Foto: Antara/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Investasi mata uang asing, terutama dolar AS, ternyata masih diminati masyarakat. Apalagi, saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mulai menunjukkan penguatan dibandingkan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, kurs rupiah hari ini berada di level Rp 13.760 per dolar AS. Rupiah menguat dibandingkan awal Januari yang ada di level Rp 13.895 per dolar AS.
Hal tersebut pun terlihat di sejumlah kantor penukaran mata uang asing atau money changer di Jakarta. Salah satunya di Valuta Inti Prima (VIP) Money Changer yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan kumparan, Selasa(4/2), sejak pukul 09.00 WIB, sejumlah orang telah tertib mengambil nomor antre di VIP Money Changer. Di sini, 1 dolar AS dijual seharga Rp 13.770, sedangkan jika Anda ingin menukar 1 dolar AS ke rupiah dihargai Rp 13.740.
ADVERTISEMENT
“Lumayan yang beli dolar saat harga segini. Biasanya buat investasi,” kata salah satu petugas VIP Money Changer yang enggan disebutkan namanya kepada kumparan.
Suasana money changer VIP, Jakarta, Selasa (4/2). Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Menurut dia, tren pembelian mata uang asing masih diminati masyarakat. Biasanya, mereka menyimpan untuk nantinya kembali dijual, saat dolar AS kembali menguat. Namun ada juga yang membeli untuk keperluan bepergian ke luar negeri.
“Tahun lalu di sini ramai pas dolar AS sampai Rp 14.900-an, hampir Rp 15.000. Mereka pada lepas dolarnya. Sekarang lumayan sih, tapi enggak seramai waktu dolar menguat,” jelasnya.
Chacha Novita, salah seorang karyawan swasta, mengaku membeli dolar AS karena keperluan perjalanan dinas ke Chicago, AS pada pekan depan. Ia sengaja membeli dolar AS lebih banyak untuk disimpan.
ADVERTISEMENT
“Aku beli agak banyakan, jadi kalau di sana masih ada sisa bisa untuk disimpan lagi. Nanti waktu menguat baru aku tukar lagi ke rupiah,” katanya.
Suasana money changer VIP, Jakarta, Selasa (4/2). Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Sementara itu, Muhammad Ilham, salah seorang karyawan swasta, membeli dolar Singapura juga untuk kebutuhan selama berkunjung ke Marina Bay pada Jumat ini. Selain dolar AS, kata dia, dolar Singapura pun dinilai masih menguntungkan untuk berinvestasi.
“Lumayan sih dolar Singapura. Walaupun fluktuasinya enggak setinggi dolar AS, tapi kalau dolar Singapura lebih untuk keperluan juga, berlibur, jadi nanti enggak usah tukar lagi,” kata Ilham.
Adapun isu virus corona dan sentimen lainnya dinilai tak akan mempengaruhi keinginan masyarakat yang ingin berinvestasi dolar AS.
“Kayaknya kalau investasi atau simpen dolar AS, dolar Singapura, atau lainnya ke depan masih menguntungkan ya,” tambahnya.
ADVERTISEMENT