Imbas Virus Corona, Airlangga Ramal Ekonomi RI Terpangkas 0,3 Persen

6 Februari 2020 21:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara jumpa media terkait perekonomian Indonesia di Kemenko Perekonomian, Jumat (20/12). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara jumpa media terkait perekonomian Indonesia di Kemenko Perekonomian, Jumat (20/12). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Merebaknya wabah virus corona memberikan dampak bagi Indonesia. Diprediksi salah satu dampaknya ialah perlambatan pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, merebaknya virus corona berdampak pada terkoreksinya pertumbuhan ekonomi China hingga menyentuh angka 2 persen.
Buruknya, hal itu akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi tanah air. Hal itu, kata Airlangga, disebabkan posisi China sebagai salah satu mitra utama Indonesia.
"Secara makro kan kita lihat pertumbuhan ekonomi China bisa terkoreksi 1-2 persen, nah itu transmisinya ke ekonomi Indonesia karena China itu kan mitra utama Indonesia, baik dari segi ekspor impor maupun investasi. Transmisi terhadap ekonomi itu bisa menurun 0,1-0,3 persen," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/2).
Petugas mengambil sampel dari pasien yang diduga terkena virus corona di tempat karantina di Wuhan, China. Foto: STR / AFP
Kendati demikian, menurut Airlangga Hartarto, masih terlalu dini untuk mengevaluasi dampak virus corona terhadap pertumbuhan ekonomi China. Sebab China masih akan memantau angka pertumbuhan ekonomi hingga pertengahan Februari mendatang.
ADVERTISEMENT
"Untuk full year. Tapi kan tentu kami monitor. Kalau sekarang too early untuk evaluasi karena ini outbreak masih dimonitor sampai pertengahan Februari. Jadi China sendiri masih monitor sampe pertengahan Februari," ucap Airlangga.
Dari pemantauan itu, pemerintah baru bisa meramal angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca merebaknya virus corona.
"Nah nanti kami lihat di situ karena efek bagi perdagangan Indonesia itu karena mereka libur diperpanjang, karena diperpanjang produksi jadi turun. Tapi yang komoditas utama dari China antara lain untuk produk farmasi," kata Airlangga.